seputar – Medan | Polrestabes Medan mengaku telah memberikan sanksi ke dua oknum polisi yang diduga memukuli juru parkir di Jalan Gedung Arca, Kota Medan. Para oknum ini dikenakan tindakan atau sanksi disiplin.
“Oknumnya dari Sabhara yang di BKO kan ke Polrestabes Medan,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Teddy Marbun, Kamis (4/1/2023).
Teddy menyebutkan bahwa pemicu persoalan itu karena uang parkir. Ada pun akibatnya dua oknum itu dikenakan sanksi disiplin. “Ada pernyataannya. Untuk dua oknum itu sudah dikenakan tindakan disiplin,” ucapnya.
Ia pun menegaskan bahwa petugas diingatkannya agar tidak arogan, tidak main hakim sendiri, dan selalu mengedepankan tindakan yang humanis.
Sebelumnya diberitakan, satu video bernarasi jukir mengaku mendapatkan intimidasi dari oknum polisi beredar di media sosial. Jukir ini mengaku dipukuli usai diamankan di Jalan Gedung Arca, Kecamatan Kota Medan.
Dilihat Kamis (4/1/2024), video itu berdurasi sekitar beberapa menit. Di awal, video itu menunjukkan beberapa pria sedang memasukkan seseorang ke dalam mobil patroli polisi.
“Pengakuan seorang juru parkir yang mengaku mendapatkan intimidasi dari oknum polisi,” demikian narasi di dalam video tersebut.
Lalu, video itu beralih pada pengakuan seorang pria bernama Aprizal. Dia mengaku sehari-hari sebagai tukang jaga parkir di Jalan Gedung Arca.
“Saya Aprizal yang jaga parkir di Jalan Gedung Arca. Tadi jam 9 malam saya ditangkap polisi pakai mobil patroli,” kata Aprizal dalam video pengakuannya.
“Saya dibawa keliling-keliling dan saya dipukuli di jalan. Sampai bengkak-bengkak ini (sambil memegang pipinya). Tidak tahu kesalahan saya apa, Pak Polisi,” tambahnya.
Ia pun meminta keadilan ke Wali Kota Medan Bobby Nasution. Sebab, dia mengaku adalah juru parkir resmi. Namun, petugas kepolisian itu disebutnya marah-marah karena diminta uang parkir.
“Badan saya tengok ini, pak, dipukuli. Saya punya bad, karcis. (Tapi) karcis saya diambil, uang saya diambil, Pak Polisi. Habis itu saya cuci mobil, habis itu saya jalan kaki dari Putri Hijau sampai Gedung Arca, Pak,” ungkapnya.
“Saya minta keadilan lah, Pak Wali Kota, Pak Polisi. Tengoklah ini sampai bengkak bengkak pak. Saya cari uang untuk anak dan istri saya. Saya dipukuli kayak binatang, Pak. Saya dipaksa mengaku kesalahan saya, Pak,” sambungnya. (detik)