Medan – Polda Sumut menggagalkan penyelundupan sabu-sabu sebanyak 30 kg di perairan Belawan. Tiga pelaku yang saat itu hendak ditangkap lompat dari kapal ke laut.
“Dalam proses penangkapan tersebut, kita menemukan sebetulnya tiga orang pelakunya, tetapi dua pelaku melarikan diri, tiga-tiganya melompat ke laut, hanya satu orang ditemukan. Pengungkapan ini tentunya berdasarkan hasil informasi yang kita dapatkan, kemudian kita lakukan penyelidikan dan kita berhasil mengamankan 30 kg sabu,” kata Dirresnarkoba Polda Sumut Kombes Yemi Mandagi, Selasa (5/11/2024).
Yemi menyebut pengungkapan itu dilakukan di perairan Belawan pada Sabtu (26/10) malam. Awalnya, petugas mendapatkan informasi soal adanya narkoba dari Malaysia yang akan masuk ke wilayah perairan Belawan. Petugas kepolisian menyelidiki informasi itu hingga akhirnya menemukan kapal yang membawa 30 kg sabu tersebut.
“Barang bukti tersebut dibawa dari luar negeri, mungkin dari perairan Selat Malaka melalui Malaysia. Kemudian masuk ke wilayah Tanjung Balai sampai ke wilayah Belawan untuk rencana dibongkar,” jelasnya.
Saat petugas akan mengamankan ketiga pelaku tersebut, mereka berupaya kabur dengan cara melompat ke laut. Petugas kepolisian pun mengejar ketiganya dengan cara berenang.
Namun, karena sudah malam, petugas cukup kesulitan untuk menemukan para pelaku. Pada akhirnya, petugas hanya mengamankan satu pelaku berinisial A. Yemi menyebut petugas kepolisian harus berenang sekitar 50-100 meter untuk menangkap pelaku A tersebut.
“Pada hari itu sudah malam, yang berhasil kita kejar itu dengan berenang anggota kita itu hanya satu orang, dua lolos. Kurang lebih sampai 15-20 menit berenang dan juga gelap, itu terlalu berisiko juga untuk keselamatan anggota kami. Alhamdulillah bisa menangkap satu pelaku pada saat mereka kejar-kejaran sambil berenang,” kata Yemi.
Mantan Kapolresta Deli Serdang itu menyebut narkoba itu rencananya akan diedarkan di Sumut. Yemi mengatakan penyelundupan narkoba lewat perairan Belawan ini merupakan modus baru.
“Sabu ini rencananya akan diedarkan di wilayah Sumut. Ini memang bisa dibilang baru juga untuk melewati Belawan karena lebih panjang, lebih jauh. Memang kita di akhir-akhir September sampai awal Oktober, Polda Sumut kemudian dari polres jajaran, Tanjungbalai, Asahan, Batu Bara gencar melakukan penindakan, sangking ketatnya di perairan Tanjung Balai Asahan, sehingga mereka mencoba mengubah jalurnya menuju ke Belawan. Namun, berhasil tercium oleh kita dan berhasil kita tangkap pelaku ini,” jelasnya.
Perwira menengah Polri itu menyebut pelaku A yang diamankan itu mengaku diarahkan oleh menantunya. Saat kejadian, menantunya itu juga berada di kapal tersebut.
Saat ini, pihak kepolisian masih memburu para pelaku yang terlibat di jaringan itu. Selain itu, penyidik juga tengah menyelidiki berapa kali para pelaku menyelundupkan narkoba.
“Kalau untuk perannya yang pertama kita amankan si A ini dia sebagai kurir untuk membawa narkoba tersebut yang diarahkan oleh menantunya sendiri. Jadi, ini bisa dikatakan juga keluarga sesama pelaku dan ini dikendalikan oleh yang melarikan diri dan kita sudah mengantongi identitas, sedang kita lakukan pengejaran,” kata Yemi.
Yemi turut mengimbau masyarakat untuk menjauhi narkoba. Dia juga mengingatkan para jaringan narkoba untuk menghentikan aksinya.
“Kepada seluruh masyarakat juga kami imbau di wilayah Sumut untuk menjauhi narkoba karena narkoba bisa merusak mental dan kesehatan dan juga sumber dari pada kejahatan. Kita akan terus perangi narkoba, melakukan tindakan keras dan tegas dan bahkan tidak akan sungkan kita akan lebih keras lagi untuk memberikan efek jera kepada para pelaku. Kemudian untuk para korban penyalahguna kami imbau juga untuk segera melaporkan diri untuk kita lakukan rehabilitasi,” pungkasnya. (detik)