Jakarta – Ingat gempa berkekuatan 7,7 skala Richter di Myanmar yang menyebabkan gedung pencakar langit runtuh di Thailand?
Pengadilan Thailand telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk 17 orang, menuduh mereka terlibat dalam pembangunan gedung yang runtuh pada bulan Maret.
Dikutip dari CNN, Minggu (18/5/2025), mereka yang didakwa termasuk para eksekutif dan insinyur dari tujuh perusahaan yang terlibat dalam desain, konstruksi, dan pengawasan bangunan tersebut. Salah satunya adalah seorang taipan konstruksi terkemuka kata polisi pada Kamis (15/5).
Polisi hanya menyebutkan satu dari 17 orang, yakni Premchai Karnasuta. Ia merupakan mantan presiden perusahaan konstruksi terbesar di Thailand, Italian Thai Development Pcl ITD.BK.
Italian Thai Development telah mengadakan pertemuan dengan para investor dan mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dalam penyelidikan tersebut. Premchai tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar pada hari Kamis.
Sebelumnya, ia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman lebih dari tiga tahun penjara pada 2021 karena perburuan spesies yang dilindungi. Premchai ditangkap oleh penjaga hutan di sebuah perkemahan hutan di suaka margasatwa dengan bangkai hewan yang dilindungi, termasuk macan tutul Indochina hitam.
Dalam kasus gedung ini, tuduhan atas 17 orang tersebut termasuk pelanggaran kode bangunan yang menyebabkan kematian, dengan ancaman hukuman maksimal penjara seumur hidup, kata wakil kepala polisi Bangkok, Mayor Jenderal Polisi Somkuan Puengsap.
Pihak berwenang Thailand masih menginvestigasi penyebab runtuhnya gedung dan belum mengumumkan temuannya. Sebuah lembaga pengawas antikorupsi mengatakan pihaknya sudah melaporkan tentang penyimpangan dalam pembangunan gedung pencakar langit tersebut sebelum runtuh. Kemudian, pejabat industri mengatakan uji awal terhadap material di lokasi tersebut menunjukkan adanya baja di bawah standar.
Runtuhnya gedung pencakar langit ini merupakan salah satu kecelakaan paling mematikan di Thailand. Bangunan setinggi 30 lantai tersebut sebagian sudah terbangun di ibu kota Bangkok.
Tim pencarian menemukan 89 mayat dalam operasi enam minggu di reruntuhan menara Kantor Audit Negara itu. Namun, masih ada tujuh orang yang hilang.(detik)