Medan – Akselerasi pemulihan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) terus berlanjut di triwulan II-2024 hingga mencapai 5,20% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 4,95% (yoy).
Optimisme pemulihan ekonomi Sumatera Utara diprakirakan terus berlanjut secara keseluruhan tahun 2024 ditopang kinerja domestik sejalan dengan tetap kuatnya daya beli masyarakat, berlanjutnya stimulus Pemerintah, serta keberhasilan Sumatera Utara dalam penyelenggaraan berbagai event strategis antara lain F1H2O, Pemilu, PON, dan Pilkada.
Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, IGP Wira Kusuma saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) tahun 2024, di Grand Mercure Hotel Jalan Sutomo, Jum’at (29/11/2024) malam.
Mengusung tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional”, kegiatan yang dilaksanakan Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Sumatera Utara ini dihadiri sejumlah Kepala Daerah Kabupaten/Kota, Konjen negara sahabat, para pemangku kepentingan dari sektor ekonomi, pemerintahan, dan dunia usaha.
IGP Wira Kusuma menjelaskan agenda utama Pertemuan Tahunan Bank Indonesia ini adalah penyampaian pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian nasional maupun daerah, sejumlah tantangan yang dihadapi, serta arah kebijakan Bank Indonesia ke depan.
“Pandangan dan arahan tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan, khususnya bagi Pemerintah Daerah dan pelaku usaha, dalam menentukan berbagai kebijakan maupun keputusan bisnis ke depan,”kata IGP Wira Kusuma.
IGP Wira Kusuma menyatakan, Bank Indonesia optimis perekonomian Sumatera Utara ke depan akan semakin baik, namun dengan tetap mewaspadai sejumlah tantangan. Langkah-langkah kebijakan di daerah perlu kita perkuat dalam mengantisipasi berbagai tantangan yang semakin berat ke depan melalui penguatan sinergi dan kolaborasi, antara lain :
- Mempercepat dan mengoptimalkan belanja daerah guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung pengendalian inflasi di daerah untuk kesejahteraan masyarakat,
- Memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah, dengan terus mengoptimalkan implementasi GNPIP.
- Memastikan keberlanjutan transformasi struktural untuk meningkatkan daya saing ekonomi daerah, termasuk mendorong berkembangnya hilirisasi pangan, peningkatan kualitas tenaga kerja lokal, penyesuaian keahlian dengan kebutuhan industri, perluasan elektronifikasi transaksi dan digitalisasi ekonomi di daerah, pengembangan ekonomi syariah dan UMKM untuk inklusi ekonomi, serta mengoptimalkan kunjungan wisatawan (nusantara dan mancanegara) untuk mengakselerasi kinerja pariwisata nasional.(Siong)