Jakarta – Raksasa e-commerce, Amazon, berencana menutup tujuh gudangnya yang terletak di Provinsi Quebec, Kanada. Akibatnya usaha milik konglomerat Jeff Bezos itu akan memberhentikan 1.700 karyawannya.
Melansir dari The Washington Post, Sabtu (25/1/2025), para karyawan terdampak akan menerima kompensasi 14 minggu gaji setelah penutupan. Sebagai pengganti, Amazon akan menggunakan jasa pihak ketiga seperti Intelcom Courrier Canada Inc.
Meski keputusan ini muncul setelah pembentukan serikat pekerja di salah satu gudang, Amazon membantah adanya kaitan dengan hal tersebut.
“Keputusan itu tidak terkait dengan upaya serikat pekerja baru-baru ini dan tentang menawarkan layanan terbaik yang dapat kami berikan kepada pelanggan dengan cara yang efisien dan hemat biaya,” tulis Amazon dalam keterangan resminya.
Juru bicara Amazon, Barbara Agrait, mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa keputusan itu dibuat setelah peninjauan operasi. Amazon akan membuat model pengiriman berdasarkan usaha kecil lokal pihak ketiga.
Di sisi lain Menteri industri Kanada, François-Philippe Champagne, mengatakan di media sosial terkait kecemasan dan frustrasinya kepada kepala Amazon Kanada setelah mengetahui tentang penutupan tersebut. “Ini bukan cara berbisnis di Kanada,” katanya.
Sebelumnya Amazon sendiri sudah mengumumkan rencana untuk membangun pusat gudang pemenuhan pertamanya di Quebec pada 2019 lalu, menciptakan 300 pekerjaan penuh waktu.
Kemudian pada 2021, perusahaan mengatakan akan membuka dua pusat penyortiran dan tiga stasiun pengiriman, termasuk gudang di wilayah Laval.
Namun sejak pembangunan berbagai fasilitas itu, Amazon telah memberhentikan sedikitnya 27.000 pekerja sejak akhir tahun 2022, karena berupaya efisiensi. (detik)