Simalungun – Bencana alam banjir menerjang Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara sejak Minggu (16/3/2025) sore.
Banjir disebabkan hujan lebat yang terjadi sejak Minggu siang. Bencana itu menyebabkan kerusakan rumah warga dan gangguan fasilitas umum. Namun dilaporkan tidak ada korban jiwa.
Kepala Badan Penanganan Bendana Daerah (BPBD) Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih AP MSi, menjelaskan kronologi bencana banjir.
“Intensitas hujan yang terlalu tinggi selama sekitar tiga jam, mengakibatkan dan menyebabkan banjir di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun,” ujar Tuahta dikonfirmasi wartawan.
Akibat kejadian tersebut, sebut Tuahta, sedikitnya 50 rumah warga rusak. “Korban jiwa nihil,” ujarnya, seraya mengimbau warga terus meningkatkan kewaspadaan bencana.
Surut Minggu Malam
Namun pada Minggu malam, air sudah surut. “Airnya sudah surut pada Minggu malam sekitar pukul 19.29 WIB,” ujar Tuahta.
Lebih lanjut Tuahta menjelaskan air masuk ke rumah-rumah warga dan juga pertokoan yang ada di Kota Parapat. Selain itu banyak ternak masyarakat yang turut hanyut.
“Untuk sementara rumah yang terdampak banjir sekitar 50 unit, namun tidak ada korban jiwa meninggal dunia,” ungkap Tuahta.
Tuahta menambahkan, Tim BPBD mengambil langkah-langkah penanganan, di antaranya berkoordinasi dengan Camat dan Muspika (Koramil dan Polsek) untuk melakukan pendataan korban terdampak.
Kemudian berkoordinasi dengan Balai Besar Jalan Nasional Kementerian PU dan Dinas PUPR Simalungun agar menurunkan Alat Berat untuk menangani longsoran pada badan jallan di Sualan Nagori Sibaganding.
Tim juga berkoordinasi dengan PT Inalum untuk Penanganan Pembersihan Kota Parapat. Di samping itu, tim juga mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran beserta Tim Reaksi Cepat untuk melakukan pembersihan lumpur dari banjir bandang.
“Dan kita bersama masyarakat dan Muspika (Camat, Polsek, dan Koramil) melakukan pembersihan Kota Parapat,” pungkas Tuahta. (Medanbisnis)