Jakarta, SeputarSumut – Kolesterol tinggi merupakan kondisi yang dapat menyerang siapa saja, termasuk wanita. Meski wanita umumnya memiliki kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) yang lebih tinggi daripada pria berkat hormon estrogen, mereka tetap berisiko mengalami peningkatan kolesterol, terutama pada fase-fase tertentu dalam hidupnya.
Menurut National Institutes of Health, kadar kolesterol pada wanita dapat berfluktuasi seiring siklus menstruasi akibat perubahan hormon. Namun, terdapat beberapa faktor spesifik yang membuat wanita rentan terhadap kolesterol tinggi. Berikut adalah lima penyebab utamanya:
1. Menopause
Menopause menjadi salah satu pemicu utama perubahan kadar kolesterol pada wanita. Saat memasuki masa menopause, biasanya di usia 50 hingga 55 tahun, kadar estrogen menurun drastis. Hal ini menyebabkan kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat) cenderung naik, sementara kolesterol HDL justru turun. Wanita yang sebelumnya memiliki kadar kolesterol normal pun berpotensi mengalami peningkatan kolesterol setelah menopause.
2. Kehamilan
Kehamilan juga memengaruhi profil kolesterol wanita. Selama hamil, kadar kolesterol total seringkali meningkat sebagai respons terhadap kebutuhan perkembangan janin. Kondisi seperti preeklampsia dan diabetes gestasional selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi. Namun, umumnya kadar kolesterol akan kembali normal setelah persalinan.
3. Kurang Olahraga
Gaya hidup sedentari atau kurang bergerak dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh. Pada wanita, kurangnya aktivitas fisik berisiko meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Olahraga teratur sangat dianjurkan untuk menjaga kestabilan kadar kolesterol.
4. Pola Makan Tidak Terkontrol
Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol dapat memperburuk kadar kolesterol. Terutama pada masa hamil, dimana wanita sering mengalami ngidam makanan yang tidak selalu sehat. Pola makan yang tidak terkontrol membuat obat penurun kolesterol menjadi kurang efektif, bahkan berpotensi menaikkan kadar kolesterol.
5. Diabetes
Diabetes menjadi faktor risiko penting untuk kolesterol tinggi pada wanita. Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat memicu dislipidemia, yaitu ketidakseimbangan kadar lemak dalam darah. Diabetes juga disebut sebagai “induk penyakit” yang dapat memicu komplikasi, termasuk peningkatan kadar lemak darah.
Untuk mencegah kolesterol tinggi, wanita disarankan menjalani pola hidup sehat, rutin memeriksa kadar gula darah dan kolesterol, serta berkonsultasi dengan dokter terutama saat memasuki masa menopause atau kehamilan. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, risiko komplikasi akibat kolesterol tinggi dapat diminimalisir.(*/wokz)