Rabu, Oktober 22, 2025
Portal Media Online Berita Hari Ini
Iklan PT Indako Trading Coy
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
Portal Media Online Berita Hari Ini

Berita Utama SeputarSumut

Beranda Politik

Cegah Stunting: Anggota DPR Bagikan Formula Berat Badan & Kisah Pengabdian Medis

Oleh Redaksi 02
Selasa, 21 Oktober 2025
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Komisi X DPR RI menggelar Bimtek bertema “Pencegahan dan Pemulihan Stunting di Kota Medan” pada Senin, 13 Oktober 2025, di Hotel Four Points By Sheraton, Medan.(SeputarSumut.com/Siong)

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Komisi X DPR RI menggelar Bimtek bertema “Pencegahan dan Pemulihan Stunting di Kota Medan” pada Senin, 13 Oktober 2025, di Hotel Four Points By Sheraton, Medan.(SeputarSumut.com/Siong)

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Medan, SeputarSumut – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema “Pencegahan dan Pemulihan Stunting di Kota Medan” pada Selasa, 21 Oktober 2025, di Hotel Four Points By Sheraton, Medan. Acara ini menyoroti pentingnya identifikasi dini dan intervensi gizi yang tepat, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Identifikasi Dini Dimulai dari Formula Sederhana

Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dr Sofyan Tan menekankan bahwa pencegahan harus dimulai dengan pengetahuan tentang gejala awal. Beliau membagikan formula sederhana untuk mendeteksi berat badan anak yang ideal di usia satu tahun.

“Sebelum kita berbicara tentang pencegahan dan pemulihan, kita harus tahu dulu bagaimana seseorang yang didiagnosis. Yang pertama yang kita lihat itu adalah melihat tanda-tanda berat badan dia,” ujar beliau.

Narasumber tersebut menjelaskan, untuk anak usia satu tahun, berat badan idealnya adalah tiga kali lipat dari berat badan lahir. “Kalau berat badan dia lahir 3 kilo, maka pada saat dia usia 1 tahun kali 3, itulah normalnya. Jadi berkisar antara 8-9 kilo,” katanya, menambahkan bahwa mengetahui gejala lebih awal akan sangat membantu.

Berita Terkait

KIP Kuliah Aspirasi: Kisah Haru Anak Cleaning Service Lolos Fakultas Kedokteran

DPRD Medan Minta Penanganan ISPA Tak Sekadar Imbauan

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

Selain itu, orang tua perlu memperhatikan aspek lain seperti perkembangan kognitif dan fisik umum. Gejala stunting juga terlihat dari kondisi anak yang sering sakit-sakitan, bentuk kepala tidak sesuai usia, dan tanda gizi buruk parah seperti kulit bersisik dan kurang elastis, yang dikenal sebagai Kwashiorkor.

Pentingnya Pencegahan pada Tiga Bulan Awal Kehamilan

Beliau menegaskan bahwa kunci utama keberhasilan intervensi terletak pada pencegahan yang dilakukan sejak masa kehamilan. “Pencegahan satu-satunya cara adalah pada saat dia hamil. Pembelahan sel otak yang mulai kencang itu adalah pada tiga bulan pertama,” tegasnya.

Untuk mendukung pembelahan sel otak yang optimal, beliau menyarankan asupan protein tinggi. “Maka asupan-asupan ini kasih dia protein yang tinggi, telur,” sarannya. Beliau juga menekankan pentingnya suplementasi yang tepat, seperti zat besi dari bayam, untuk meningkatkan hemoglobin ibu hamil.

Pencegahan juga harus melibatkan pelayanan terukur. “Harus ada kartu yang kita sebut dengan KMS (Kartu Menuju Sehat). Kita bisa mengukur berat badannya, naiknya bagaimana, kemudian tinggi badannya berapa,” kata beliau, seraya mengingatkan pentingnya memantau tekanan darah ibu hamil untuk mencegah kondisi berbahaya seperti eklampsia.

Kisah Pengabdian dan Gerakan Aksi Nyata

Anggota DPR RI ini juga berbagi pengalaman pribadinya saat menjadi dokter muda, mengisahkan perjuangan dramatis menyelamatkan seorang anak dengan gizi buruk akut di malam hujan. “Itulah harga kalau kamu jadi dokter yang baik dan peduli,” kenangnya.

Kini, beliau menerjemahkan pengabdiannya melalui aksi nyata di bidang politik dan sosial. “Hari ini saya enggak jadi dokter menyembuhkan penyakit fisik, tapi mengobati penyakit kanker (red: kemiskinan dan kebodohan) agar anak-anak pintar,” ujarnya.

Aksi nyatanya meliputi pendirian fasilitas kesehatan dan pendidikan. Beliau bakal membangun klinik mewah senilai Rp4 miliar dan berencana menggunakan mobil khusus untuk menjemput ibu-ibu hamil yang kurang mampu. “Nanti kalau dia sudah melahirkan, anaknya selama 5 tahun kita perhatiin, kemudian kita masukkan ke sekolah-sekolah,” katanya, dengan komitmen menampung anak-anak miskin hingga jenjang kuliah.

Beliau juga mengkritik program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), menyarankan agar fokusnya lebih diarahkan kepada kelompok rentan. “Sesungguhnya MBG itu menurut saya harusnya lebih mengarahkan kepada ibu-ibu hamil dan balita. Tapi sasaran kita adalah daerah 3T maupun daerah miskin kota,” kritiknya.

Data BRIN: Puncak Stunting di Usia 24-35 Bulan

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi BRIN, Hastin Dyah K, SKM, M.Sc, memaparkan data dan metodologi diagnosis stunting. Ia menegaskan bahwa intervensi gizi tidak dapat langsung mengubah tinggi badan dalam waktu singkat.

Hastin menjabarkan tiga parameter standar pengukuran gizi:

  • Berat Badan menurut Umur (mendeteksi gizi buruk/baik).
  • Tinggi Badan menurut Umur (mendeteksi stunting).
  • Berat Badan menurut Tinggi Badan (mendeteksi wasting atau kondisi kurus).

Secara global, prevalensi balita stunting dunia pada 2022 mencapai 22,3% atau 148,1 juta jiwa. “Sebagian besar, lebih dari 50% nya itu kasusnya ada di Asia,” ungkap Hastin.

Adapun di Indonesia, angka stunting menunjukkan tren penurunan konsisten, dari 37,6% (2013) hingga mencapai 21,5% (Survei Kesehatan Indonesia/SKI 2023).

Sumatera Utara Raih Penghargaan, Peringatan Usia Kritis

Hastin memberikan apresiasi khusus bagi Provinsi Sumatera Utara karena berhasil menekan angka stunting hingga 18,9%, jauh di bawah rata-rata nasional. “Provinsi Sumatera Utara mendapat penghargaan karena bisa menekan angka stunting,” pujinya.

Data BRIN menunjukkan bahwa puncak prevalensi stunting pada balita terjadi pada usia 24 hingga 35 bulan. “Ini semakin ke sini puncaknya memang ada di usia 24 sampai 35 bulan,” tutup Hastin, menekankan bahwa intervensi gizi harus tepat waktu dan berkelanjutan.(Siong)

Tags: Sofyan Tan
Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

ArtikelPopuler

  • Lusyana br Hutabarat (40) menghampiri dan  menyalami Anggota Komisi X DPR RI, dr. Sofyan Tan 
di lobby Hotel Four Points by Sheraton, Medan.(Ist)

    KIP Kuliah Aspirasi: Kisah Haru Anak Cleaning Service Lolos Fakultas Kedokteran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kebangkitan Barongsai Sumut: Barongsai & Naga Piala dr Sofyan Tan Resmi Digelar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diwali 2025: Bukan Hari Libur di Indonesia, Tapi Libur di 9 Negara Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Piala dr Sofyan Tan 3×3 Resmi Dibuka, Cari Bibit Basket Generasi Emas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ‘No One Saw Us Leave’: Kisah Nyata Ibu Melawan Keluarga Mertua yang Menculik Anaknya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Portal Media Online Berita Hari Ini

SeputarSumut.com berita terkini Sumatra Utara info Medan, ekonomi, ragam, olahraga, politik, daerah, nasional, internasional, hiburan.

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Pernyataan Penyangkalan
  • Syarat dan Ketentuan Layanan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan

@ 2020 SeputarSumut.com

Situs web ini menggunakan cookie. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan terhadap penggunaan cookie. Kunjungi Kebijakan Privasi dan Cookie kami.