Medan – Warga di Jalan Karya Jaya, Kelurahan Pangkalan Mansur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, menyerbu sebuah ruko yang tidak terpakai yang diduga dijadikan tempat penambangan bitcoin.
Kapolsek Deli Tua Kompol Panggil Sarianto Simbolon menyampaikan bahwa personel PLN telah hadir di lokasi bersama mereka.
Kompol Panggil menambahkan, petugas PLN segera mematikan aliran listrik ke ruko tersebut semalam.
“Kami tadi malam sudah ke lokasi mendampingi PLN memutus arus listrik,” kata Kompol Panggil Sarianto Simbolon, Senin (7/7/2025).
Mereka mengaku menerima informasi dari masyarakat mengenai masalah ini. Tim polisi juga segera hadir di tempat kejadian karena khawatir terjadinya kericuhan.
“Mendapat laporan dari masyarakat, takut ribut, kata masyarakat suaranya sangat mengganggu dan keberadaannya listrik di sekitar menjadi lemah,” ucapnya.
Mengenai perangkat untuk menambang bitcoin, dilaporkan telah dibawa ke Polrestabes Medan. Penanganan kasus tersebut juga dilakukan di Polrestabes Medan.
“Untuk penanganan di Polrestabes Medan,” tutupnya.
Sebelumnya dilaporkan, penduduk di Jalan Karya Jaya, Kelurahan Pangkalan Mansur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, mengunjungi sebuah ruko yang kosong dan dijadikan tempat untuk menambang bitcoin.
Setelah kedatangan warga, aparat kepolisian kemudian membongkar peralatan yang digunakan untuk penambangan bitcoin tersebut.
Berdasarkan pengamatan detikSumut di lokasi penambangan bitcoin pada hari Senin (7/7), ruko itu terdiri dari empat lantai dan sedang dalam tahap pembangunan. Tidak ada aktivitas yang tampak di dalam ruko tersebut.
Dalam sebuah video yang menjadi viral, tampak sekelompok warga berkumpul di depan ruko. Saat mereka masuk ke dalam ruko, tampak beberapa mesin yang diduga digunakan untuk menambang bitcoin.
Kepala Lingkungan VI Ramadana menyatakan bahwa kegiatan penambangan bitcoin ditengarai telah berlangsung selama seminggu terakhir. Masyarakat merasa terganggu oleh suara mesin penambangan bitcoin, terutama pada malam hari.
“Kebetulan sudah seminggu lebih kurang beroperasi mesin bitcoin itu dengan adanya itu kan mengganggu masyarakat, tengah malam terasa kali suaranya bising gitu kan,” kata Ramadana, Senin (7/7).
Warga kemudian menyampaikan tentang keluhan tersebut kepadanya. Namun, Ramadana mengaku tidak tahu siapa yang memiliki lokasi penambangan bitcoin itu.
“Beberapa warga ada melaporkan dengan adanya suara bitcoin tersebut melapor kepada saya untuk memberikan info kepada pemilik tapi kita tidak jelas siapa pemiliknya,” ucapnya.
Dia lalu melakukan koordinasi dengan pemilik ruko tersebut. Terjadi sedikit ketegangan dengan warga ketika mereka datang dan meminta agar mesin bitcoin tersebut dicopot.
“Akhirnya kita jumpa dengan pemilik gedung yang berkoordinasi dengan pihak pemilik ini kan, setelah itu karena banyak warga yang hadir di situ terjadilah sedikit reaksi dari masyarakat untuk membongkar mesin bitcoin itu,” ujarnya.
Setelah video tersebut menjadi viral, tim kepolisian dan PLN kemudian tiba di tempat kejadian. Selanjutnya, mesin bitcoin itu dibongkar malam hari sekitar pukul 02. 00 WIB.
“Virallah berita bitcoin ini akhirnya pihak Polsek Deli Tua hadir, pihak dari Polrestabes Medan hadir, dan pihak PLN hadir tadi malam pukul 02.00 WIB kami bersama pihak Polsek Deli Tua, Polrestabes Medan, menyaksikan pembongkaran bitcoin itu,” jelasnya.
Ramadana menuturkan jika diduga terjadi tindak pidana pencurian arus listrik untuk penambangan bitcoin. Dugaan itu disebut muncul dari warga yang memviralkan video itu.
“Kalau dugaannya curi arus listrik, dugaan dari beberapa orang yang memviralkan,” tutupnya.(detik)