Minggu, November 9, 2025
Portal Media Online Berita Hari Ini
Iklan PT Indako Trading Coy
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
Portal Media Online Berita Hari Ini

Berita Utama SeputarSumut

Beranda Ekonomi

IHSG Terkoreksi Hampir Dua Persen, BEI Sumatera Utara Sebut ‘Profit Taking’ Sebagai Napas Sehat Pasar

Oleh Redaksi 02
Selasa, 28 Oktober 2025
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatat kenaikan signifikan. Selama sepekan terakhir.(Dok:SeputarSumut.com)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatat kenaikan signifikan. Selama sepekan terakhir.(Dok:SeputarSumut.com)

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Medan, SeputarSumut – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baru-baru ini menunjukkan koreksi signifikan setelah sempat mencatatkan penguatan jangka pendek yang cukup solid. Mengakhiri perdagangan di posisi 7.915,66 poin, indeks acuan pasar saham Indonesia ini tercatat turun sekitar dua setengah persen dalam sepekan terakhir, setelah sebelumnya sempat menembus level psikologis 8.100.

Pergerakan harga saham yang berbalik arah ini, menurut analisis, bukanlah sinyal pasar sedang mengalami kejatuhan, melainkan sebuah siklus alami yang dikenal sebagai profit taking atau aksi ambil untung. Fenomena ini terjadi ketika investor merealisasikan keuntungannya setelah harga saham naik cukup tinggi.

Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy

“Koreksi yang kita lihat belakangan ini, terutama setelah indeks menembus level 8.100, sebagian besar didorong oleh aksi profit taking yang masif. Ini adalah hal yang wajar dan merupakan napas alami dari setiap pergerakan pasar yang sehat,” jelas M. Pintor Nasution, Kepala PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Utara di Medan, Selasa (28/10/2025).

Profit Taking: Kedisiplinan Finansial di Tengah Gejolak

Menurut Pintor, profit taking justru mencerminkan kedewasaan sebuah pasar modal. Ketika harga saham telah mencapai kenaikan yang signifikan, investor yang berpengalaman cenderung memilih untuk mengunci keuntungan. Mereka menjual sebagian atau seluruh kepemilikan saham agar laba yang sebelumnya hanya berada “di atas kertas” berubah menjadi uang tunai nyata.

Berita Terkait

Harga Emas Antam Hari Ini 9 Nov 2025: Fluktuasi dan Jauh dari Rekor ATH 

Bulog Kontrol Harga Jelang Nataru, Pengecer Nakal Terancam Izin Dicabut

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

Aksi jual yang terjadi secara serentak ini memang dapat menekan harga saham dalam jangka pendek dan membuat indeks tampak menurun. Namun, esensinya adalah pasar sedang melakukan penyesuaian untuk menjaga harga agar tidak melaju terlalu jauh di luar nilai fundamental atau wajar perusahaan. Fenomena ini seringkali terjadi setelah periode euforia, di mana sentimen pasar sedang sangat positif dan mendorong harga saham melesat.

Terjadi Setelah Euforia dan Data Kuat

Dalam konteks Pasar Modal Indonesia, aksi ambil untung seringkali terlihat setelah rilis data ekonomi atau laporan keuangan yang kuat, atau setelah IHSG mencetak rekor baru, seperti yang terjadi pada awal Oktober. Ketika indeks sempat melampaui 8.100 poin, banyak pelaku pasar memanfaatkan momentum tersebut untuk merealisasikan cuan.

Tekanan jual dalam waktu singkat meningkat, khususnya pada saham-saham dengan kapitalisasi besar, seperti sektor perbankan, material, dan industri dasar, menyebabkan indeks terkoreksi meskipun sentimen ekonomi secara umum masih positif. Aksi ini merupakan strategi disiplin finansial untuk berhenti dan mengambil keuntungan pada waktu yang tepat.

Peluang Beli untuk Investor Jangka Panjang

Bagi investor pemula, koreksi harga akibat profit taking seringkali menimbulkan kepanikan. Mereka keliru mengira pasar sedang anjlok, padahal yang terjadi hanyalah fase penyesuaian. Pasar saham, kata Pintor, tidak bisa berlari terus tanpa berhenti; ia perlu menarik napas untuk berlari lebih jauh.

“Salah satu kesalahan umum investor baru adalah terburu-buru menjual semua saham ketika melihat penurunan harga akibat profit taking,” ujar Pintor. Padahal, jika koreksi yang terjadi masih wajar dan tidak disertai perubahan fundamental perusahaan, itu justru bisa menjadi kesempatan emas untuk membeli kembali di harga yang lebih rendah.

Strategi Terbaik di Tengah Koreksi

Dalam situasi gejolak seperti ini, strategi paling efektif bagi investor ritel adalah menjaga keseimbangan antara keberanian dan kesabaran. M. Pintor Nasution menyarankan agar investor berfokus pada nilai jangka panjang dan fundamental perusahaan.

“Saat harga saham terkoreksi akibat profit taking, fokuslah pada pertanyaan: apakah kinerja perusahaan masih solid? Apakah prospeknya masih menjanjikan? Jika jawabannya ya, maka penurunan harga hanyalah sementara,” tegas Kepala BEI Sumut itu.

Profit taking juga menjadi momentum bagi investor untuk merefleksikan pentingnya disiplin. Menetapkan target keuntungan dan batas risiko sejak awal adalah kunci untuk menghindari keputusan emosional.

“Koreksi yang dialami IHSG di akhir Oktober sesungguhnya mengajarkan kita bahwa mengambil untung adalah bagian dari perjalanan, bukan akhir dari cerita. Setelah setiap aksi profit taking, selalu ada peluang baru yang lahir bagi mereka yang percaya bahwa pasar saham selalu bergerak menuju nilai sejatinya,” tutupnya.(Siong)

Tags: BEI
Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

ArtikelPopuler

  • dr. Sofyan Tan, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, saat acara Fun Run Semangat Pemuda 2025 yang sukses digelar di Royal Sumatra, Medan, pada Minggu (2/11).(Ist)

    Sofyan Tan Ajak Pemuda Jaga Semangat & Kesehatan di Fun Run Medan 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kejar Target, DJP Sumut I Blokir Rekening 310 Penunggak Pajak Senilai Rp119 M

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kebakaran SPBU Pagar Merbau Deliserdang, Pengawas SPBU Terluka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pencegahan Kekerasan Kampus Berawal dari Trauma Masa Lalu, Kata Sofyan Tan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ​BI & OJK Luncurkan GEBER PK 2025: Perkuat Konsumen dari Penipuan Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Portal Media Online Berita Hari Ini

SeputarSumut.com berita terkini Sumatra Utara info Medan, ekonomi, ragam, olahraga, politik, daerah, nasional, internasional, hiburan.

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Pernyataan Penyangkalan
  • Syarat dan Ketentuan Layanan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan

@ 2020 SeputarSumut.com

Situs web ini menggunakan cookie. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan terhadap penggunaan cookie. Kunjungi Kebijakan Privasi dan Cookie kami.