Medan – PT Railink selaku operator KAI Bandara terus berkomitmen menciptakan transportasi publik yang aman dan tertib melalui kegiatan edukasi keselamatan kereta api yang intensif di berbagai kalangan masyarakat. Salah satu fokus utama adalah edukasi di lingkungan pendidikan untuk menumbuhkan kesadaran sejak dini terhadap pentingnya keselamatan di sekitar jalur kereta.
Sepanjang awal tahun 2025, KAI Bandara telah melaksanakan kegiatan sosialisasi keselamatan di sejumlah institusi pendidikan, antara lain SMA Cerdas Murni yang berdekatan dengan Stasiun Bandar Khalipah dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara.
Melalui kegiatan ini, para pelajar dan mahasiswa diberikan pemahaman langsung mengenai bahaya menerobos perlintasan sebidang, bermain di sekitar rel, serta dampak dari tindakan vandalisme seperti pelemparan batu ke arah kereta.
Edukasi ini dilakukan langsung oleh Sosiawan Putra sebagai Corporate Communications KAI Bandara bersama tim dan di hadiri oleh ratusan siswa/i SMA Cerdas Murni dan puluhan mahasiswa/i Ilmu Komunikasi UIN SU. Perserta sosialisasi cukup antusias mendengarkan dan adanya interaksi antara pembicara dengan peserta.
Data yang tercatat menunjukkan bahwa sepanjang periode Januari hingga Mei 2025, telah terjadi 21 insiden yang terdiri dari kasus kereta tertemper serta pelemparan batu terhadap kereta bandara di wilayah Medan. Kejadian-kejadian ini tidak hanya membahayakan keselamatan penumpang dan awak kereta, tetapi juga mengganggu kelancaran operasional.
“Melalui sosialisasi ini, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya menjaga keselamatan di sekitar jalur kereta api. Kejadian seperti tertemper dan pelemparan batu harus dihentikan bersama,” ujar Ayep Hanapi, Manager Komunikasi Perusahaan PT Railink.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari kampanye #60detikamansampaitujuan sebagai misi KAI Bandara dalam menghadirkan transportasi publik yang tidak hanya cepat dan nyaman, tetapi juga selamat dan sampai tujuan. KAI Bandara percaya bahwa edukasi adalah kunci utama dalam menciptakan ekosistem transportasi yang aman dan berkelanjutan.(Siong)
