Jakarta, SeputarSumut – Sutradara kenamaan Kathryn Bigelow kembali memukau penonton lewat film thriller politik terbarunya, ‘A House of Dynamite’. Film ini menempatkan aktor Idris Elba dalam peran sebagai Presiden Amerika Serikat, yang harus menghadapi skenario ketegangan diplomatik ekstrem: sebuah ancaman nuklir yang datang secara tiba-tiba dan tanpa peringatan.
Krisis dimulai pada suatu pagi yang mencekam, ketika radar militer AS tiba-tiba mendeteksi adanya peluncuran rudal balistik antarbenua. Rudal tersebut teridentifikasi sedang bergerak menuju kota besar Chicago. Hal ini memaksa Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mengambil tindakan balasan yang harus diputuskan dalam waktu yang sangat singkat, kurang dari 20 menit.
Seluruh ketegangan digambarkan secara intens di ruang situasi Gedung Putih, di mana para pemimpin negara harus membuat keputusan paling krusial. Proses pembuatan keputusan darurat ini melibatkan komunikasi mendesak dengan berbagai pejabat tinggi, termasuk para penasihat strategi militer dan pejabat pertahanan negara.
Kathryn Bigelow dikenal dengan gaya penyutradaraan yang mampu menangkap ketegangan politik dan militer dengan detail yang mendalam. Melalui film ini, Bigelow secara tajam menyoroti dilema moral dan emosional yang tak terhindarkan yang harus dihadapi oleh para pemimpin negara di tengah situasi krisis berskala global.
Film ‘A House of Dynamite’ pertama kali ditayangkan di ajang bergengsi Festival Film Internasional Venesia ke-82 pada bulan September lalu. Setelah pemutaran terbatas di bioskop Amerika Serikat pada 10 Oktober, film ini kini resmi tersedia untuk ditonton di platform streaming Netflix, mulai Jumat (24/10/2025).
Jajaran pemeran utamanya dipimpin oleh Idris Elba sebagai Presiden Amerika Serikat yang berada di bawah tekanan ancaman nuklir mendesak. Sementara itu, Rebecca Ferguson tampil memerankan Kapten Olivia Walker, seorang petugas senior Gedung Putih yang bertanggung jawab memimpin koordinasi krisis dengan intensitas tinggi.
Respon kritikus terhadap ‘A House of Dynamite’ cenderung positif, tercermin dari skor Rotten Tomatoes sebesar 79% dari total 183 ulasan yang masuk. Pujian terbesar diarahkan pada keberhasilan film dalam membangun suasana ketegangan yang mencekam dan kualitas akting yang solid dari para pemeran utama.
Film ‘A House of Dynamite’ tidak hanya menghibur, tetapi juga berfungsi sebagai pengingat akan kerentanan yang dihadapi dunia terhadap ancaman nuklir. Secara keseluruhan, film ini mengajak penonton untuk merenungkan kembali betapa vitalnya diplomasi dan kesiapsiagaan global dalam upaya menjaga perdamaian dunia.(*/rri)

