Jakarta, SeputarSumut – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar National Forum of Financing Services and Microfinance 2025 (NFSM 2025) di Jakarta, Selasa (12/8). Forum ini bertujuan memperkuat peran sektor pembiayaan dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan, khususnya untuk UMKM.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan bahwa forum ini menjadi ajang diskusi mendalam bagi industri Pembiayaan, Modal Ventura, dan LKM (PVML) yang kinerjanya terus bertumbuh. Mahendra menekankan pentingnya mitigasi risiko di tengah inovasi industri ini, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
”Inovasi dan kreativitas industri PVML memunculkan berbagai produk pembiayaan, namun juga menimbulkan risiko dan kompleksitas yang harus dimitigasi dengan baik. Risiko ini adalah tantangan untuk menciptakan sistem yang kuat dan berkelanjutan,” ujar Mahendra.
Tantangan dan Langkah Strategis OJK
Kepala Eksekutif Pengawas PVML, Agusman, menambahkan bahwa OJK terus memperkuat regulasi melalui penerbitan 12 Peraturan OJK (POJK) dan menyusun roadmap untuk beberapa industri, termasuk Pinjaman Daring, Perusahaan Pembiayaan, dan Modal Ventura.
Agusman juga menyebut bahwa kontribusi sektor PVML tercermin dari pertumbuhan aset sebesar 4,02 persen menjadi Rp1.049,63 triliun per Juni 2025. Penyaluran pembiayaan juga meningkat 4,30 persen menjadi Rp955,97 triliun, dengan penyaluran untuk UMKM mencapai Rp272,05 triliun.
OJK juga berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memfasilitasi business matching di daerah, mempertemukan lembaga jasa keuangan dengan pengusaha UMKM untuk memperluas akses pembiayaan. Forum ini diharapkan menjadi titik awal sinergi lintas sektor untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.(REL/Siong)

