Jakarta, SeputarSumut – Kaum perempuan, yang memegang peran sentral dalam mengatur ekonomi keluarga, menjadi salah satu segmen prioritas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam program peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Upaya ini diwujudkan melalui kegiatan Edukasi Keuangan yang diadakan untuk Pengurus Pusat dan Anggota Dharma Pertiwi di Gedung Gatot Soebroto, Denma Mabes TNI, Jakarta Timur, pada hari Rabu.
Ketua Umum Dharma Pertiwi, Evi Agus Subiyanto, turut menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, literasi keuangan sangat penting untuk membantu masyarakat menghadapi berbagai risiko, seperti kondisi darurat atau perubahan pendapatan.
“Dengan bekal pengetahuan yang memadai, kita dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak, terukur, dan teratur,” tambah Evi Agus Subiyanto, menekankan pentingnya edukasi tersebut.
Evi Agus Subiyanto juga menyampaikan apresiasinya terhadap langkah OJK dalam mengedukasi masyarakat, khususnya perempuan. “Melalui kegiatan ini diharapkan akan menambah pemahaman dan kemampuan peserta dalam mengelola keuangan rumah tangga dengan lebih baik, tidak boros, serta memanfaatkan berbagai produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan hidup kita,” kata Evi.
Dalam sambutannya, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menjelaskan bahwa pemahaman pengelolaan keuangan yang baik memiliki manfaat ganda.
“Pemahaman pengelolaan keuangan dengan baik tidak hanya bermanfaat bagi Ibu dalam mengelola keuangan rumah tangga, tetapi juga bermanfaat bagi anak-anak. Ibu berperan sebagai guru pertama bagi anak-anaknya, termasuk cara mengelola keuangan sejak dini. Ini merupakan life skills yang akan berguna bagi anak sepanjang hidupnya,” ujar Friderica.
Lebih lanjut, Friderica mengingatkan para peserta agar selalu waspada terhadap penawaran investasi ilegal dan maraknya penipuan keuangan digital (scamming). Ia meminta para ibu untuk berhati-hati dalam menggunakan produk jasa keuangan yang menggunakan aplikasi di telepon genggam.
Selain itu, Friderica juga berpesan agar para ibu menjaga kerahasiaan data pribadi guna mencegah timbulnya potensi kerugian yang menimpa masyarakat.
OJK sendiri berkomitmen untuk terus memperluas literasi dan inklusi keuangan hingga menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan. Upaya berkelanjutan ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, tidak hanya meningkatkan pemahaman keuangan, tetapi juga mendorong tercapainya inklusi keuangan nasional yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Kegiatan edukasi ini digelar secara hybrid dan dihadiri oleh Ketua Umum Dharma Pertiwi Evi Agus Subiyanto serta 2.500 anggota Dharma Pertiwi dari seluruh Indonesia.(REL/Siong)