Jakarta, SeputarSumut – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh upaya Pertamina mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060. Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN mengambil peran strategis dengan mengoptimalkan gas bumi sebagai energi transisi melalui tiga inisiatif utama yang berfokus pada dekarbonisasi dan pengembangan bisnis rendah karbon. Langkah ini sejalan dengan visi Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045, yang diusung oleh Pertamina.
Tiga Inisiatif Gas Bumi untuk Indonesia Hijau
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyatakan bahwa komitmen NZE merupakan amanah nasional untuk menjaga keberlangsungan energi bagi generasi masa depan. “Kami menargetkan NZE sebagai komitmen strategis jangka panjang yang terintegrasi dan selaras dengan visi Indonesia Emas. Visi yang menempatkan keberlanjutan dan kemandirian energi serta pertumbuhan ekonomi rendah karbon sebagai kemajuan bangsa melalui peran seluruh Subholding dan Anak Perusahaan Pertamina,” ujar Simon dalam agenda penandatanganan dokumen Penguatan Komitmen NZE Pertamina pada Senin (11/8/2025).
PGN merespons visi tersebut dengan menghadirkan tiga inisiatif yang akan melengkapi langkah-langkah Pertamina dalam menyediakan energi bersih dan berkelanjutan. “PGN hadir dalam mendukung peta jalan NZE Pertamina dengan mengusung 3 (tiga) inisiatif utama gas bumi sebagai jembatan menuju masa depan yang lebih hijau,” jelas Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko.
Inisiatif pertama adalah perluasan jaringan gas (jargas) rumah tangga. PGN menargetkan penambahan 1 juta sambungan rumah tangga yang berpotensi menurunkan emisi karbon setara dengan 398 ribu ton CO₂ pada tahun 2034.
Kedua, PGN mengembangkan Bahan Bakar Gas (BBG) dan Infrastruktur Beyond Pipeline. PGN berupaya memastikan ketersediaan BBG berbasis Compressed Natural Gas (CNG) untuk kendaraan, yang akan mengurangi emisi dari sektor transportasi. Selain itu, skema Beyond Pipeline seperti CNG dan LNG dikembangkan untuk menjangkau wilayah Indonesia Tengah dan Timur yang belum terhubung dengan jaringan pipa.
Terakhir, PGN mengembangkan biomethane, sebuah inovasi dari upgrading biogas limbah organik. Gas ini dapat dialirkan melalui infrastruktur gas yang sudah ada. Proyek ini berpotensi mereduksi emisi karbon hingga 150 ribu ton CO₂ per tahun, sekaligus mendukung ekonomi sirkular dan pengelolaan limbah yang lebih baik.
“Ketiga inisiatif PGN dalam upaya dekarbonisasi merupakan bagian dari rencana umum penyediaan gas bumi PGN 2025 – 2029. Harapannya, kami dapat mewujudkan infrastruktur yang terintegrasi dan agregasi dari komoditas gas bumi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan gas bumi dan pemenuhan energi Indonesia,” tambah Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari.
Hingga Juni 2025, PGN telah berhasil menurunkan emisi sebesar 18.631 tCO₂e, atau 22% melebihi target yang ditetapkan. Dengan capaian ini, PGN terus memperkuat perannya sebagai penyedia energi gas bumi, yang menjadi kunci dalam transisi energi menuju NZE 2060.(REL/Siong)