Medan, SeputarSumut – Politeknik Pariwisata Medan (Poltekpar Medan) kembali menyelenggarakan Wisuda ke-XXVII Tahun 2025 dengan mengusung tema “Empowered with Skills, Ready to Lead.” Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi 539 wisudawan dan wisudawati yang telah menyelesaikan pendidikan pada berbagai jenjang, mulai dari Magister Terapan hingga Diploma IV dan Diploma III.
Acara wisuda turut dihadiri oleh Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, Sekretaris Kementerian Pariwisata Bayu Aji, Sultan Deli ke-14 Seri Paduka Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah, serta para pejabat Kemenparekraf, pimpinan perguruan tinggi pariwisata, Senat Akademik Poltekpar Medan, dosen, pegawai, orang tua, dan mitra industri.
Wamenparekraf: Lulusan Harus Jadi Pendorong Inovasi
Wamenparekraf, Ni Luh Puspa, menegaskan bahwa lulusan Poltekpar bukan hanya disiapkan menjadi pekerja, melainkan sebagai pendorong inovasi dan pemimpin sektor pariwisata masa depan.

“Pembangunan pariwisata saat ini telah bergeser dan berfokus pada aspek kualitas dan keberlanjutan. Kami mempersiapkan lulusan agar mereka mampu membangun dan menjadi pemimpin di sektor pariwisata. Kami berharap lulusan ini tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga pendorong inovasi di sektor pariwisata Indonesia,” ujar Ni Luh Puspa.
Wamenparekraf turut menyoroti tingginya tingkat penyerapan tenaga kerja. Ia menyebut, lulusan dari enam Poltekpar di bawah Kemenparekraf mayoritas langsung terserap dalam waktu relatif singkat, baik di dalam maupun luar negeri. “Lulusan Poltekpar umumnya langsung terserap dalam waktu hanya 6 bulan di industri pariwisata. Ini menunjukkan bahwa institusi kami menghasilkan SDM dengan kualitas yang luar biasa,” tambahnya.
Komitmen Poltekpar Medan dan Data Penyerapan
Direktur Poltekpar Medan, Dr. Ngatemin, S.Pd., M.Si., menyampaikan bahwa tema wisuda tahun ini mencerminkan semangat kebangkitan sektor pariwisata melalui penguatan SDM yang profesional, berdaya saing, dan siap menjadi pemimpin masa depan.
“Capaian para wisudawan merupakan hasil dari proses pembelajaran yang terintegrasi dengan dunia industri. Kami berkomitmen mencetak lulusan yang unggul, adaptif, dan memiliki kompetensi global,” ujar Dr. Ngatemin.
Sebagai bukti nyata dukungan kampus dalam memperluas peluang kerja, Poltekpar Medan telah melaksanakan Job Expo 2025 pada tanggal 15 Oktober 2025 yang diikuti oleh 35 perusahaan dan dihadiri oleh lebih dari 700 peserta.
Data dari Tracer Study 2024 menunjukkan bahwa 82% lulusan Poltekpar Medan telah bekerja dalam waktu kurang dari enam bulan setelah kelulusan, sementara 7% berwirausaha. Lebih lanjut, Exit Survey 2025 mencatat bahwa 50,2% lulusan telah bekerja sebelum diwisuda, menunjukkan daya serap tinggi lulusan terhadap kebutuhan industri pariwisata dan perhotelan.
Penekanan pada Keberlanjutan Danau Toba dan Sport Tourism
Wamenparekraf juga menyoroti pengembangan destinasi super prioritas, khususnya Danau Toba. Menurutnya, arah pariwisata ke depan harus mencakup tiga aspek keberlanjutan: profit, lingkungan, dan ekonomi masyarakat.
Untuk mendukung hal ini, Kementerian Pariwisata telah berkolaborasi dengan Poltekpar Medan dan Badan Otorita Danau Toba (BODT). “BODT berupaya keras menciptakan keberlanjutan dari sisi SDM, lingkungan, dan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Menanggapi sempat dicabutnya status Geopark Toba dari Global Geopark Network (mendapat ‘kartu merah’), Wamenparekraf memastikan proses revalidasi telah berjalan baik hingga Toba kembali mendapat ‘kartu hijau’.
“Kami berharap Pemprov [Sumatera Utara] dan Pengelola Geopark betul-betul memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan masyarakat. Kolaborasi pusat dan daerah harus terus berjalan untuk memastikan penilaian positif tersebut tidak sampai turun kembali,” tegasnya.
Di akhir kesempatan, Wamenparekraf memberikan tanggapan positif mengenai fokus Pemprov Sumatera Utara pada Sport Tourism. Ia mencontohkan event UTMB (Ultra Trail Mont-Blanc) atau Ultra Trail King di Danau Toba. “Sport Tourism sangat bagus karena menciptakan pergerakan wisatawan. Yang paling penting adalah bagaimana sustainability atau keberlanjutan dari sebuah event itu sendiri,” pungkasnya.
Apresiasi Lulusan Terbaik
Pada kesempatan tersebut, Poltekpar Medan juga memberikan penghargaan kepada sembilan lulusan terbaik dari setiap program studi. Di antaranya:
- Nency Ayu Wandira (Magister Terapan Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata) meraih predikat Terpuji dengan IPK 4,00.
- Ribka Angelina (Program Studi Destinasi Pariwisata) dengan IPK 3,99.
- Fadillah Elvida (Program Studi Pengelolaan Perhotelan) dengan IPK 3,95.
- Farhan Azba Nabil SF (Program Studi Seni Pengolahan Patiseri) dengan IPK 3,97.
- Aditya Ismitritama (Program Studi Divisi Kamar) dengan IPK 3,97.
- Rukmana Pandiangan (Program Studi Perjalanan Wisata) dengan IPK 3,95.
- Ayu Selviana (Program Studi Seni Kuliner) dengan IPK 3,93.
- Rosa Yulia Ningsih (Program Studi Manajemen Perencanaan dan Pemasaran Pariwisata) dengan IPK 3,84.
- Auri Masyuri Br Ketaren (Program Studi Tata Hidang) dengan IPK 3,79.
“Prestasi ini menjadi bukti bahwa Politeknik Pariwisata Medan terus berperan aktif dalam menghasilkan tenaga profesional yang mampu berkontribusi nyata bagi pengembangan pariwisata nasional maupun global,” tambah Dr. Ngatemin.(Siong)

