Parapat – Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan berpartisipasi mengawal dan memastikan kelancaran dan ketertiban wisatawan yang berlibur ke Danau Toba, Sumatra Utara, pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
“Pada kesempatan ini kami turun langsung ke destinasi pariwisata prioritas Danau Toba untuk memastikan wisatawan mendapatkan pelayanan yang menyenangkan,” kata Direktur Poltekpar Medan, Ngatemin, dalam keterangannya, Selasa (31/12/2024)
Ngatemin mengatakan, masa liburan Nataru 2024 merupakan salah satu momen penting untuk sektor pariwisata. Momen ini merupakan salah satu proses pergerakan ekonomi dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat sekaligus memberikan momen menyenangkan dan tak terlupakan bagi wisatawan.
Terlebih, sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia, Danau Toba memegang peranan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan citra Indonesia di kancah internasional. Danau Toba memang menjadi salah satu destinasi favorit pada saat musim liburan bagi wisatawan di Sumatra Utara dan sekitarnya.
“Kenyamanan bagi wisatawan adalah hal yang utama dan wajib didukung oleh SDM (sumber daya manusia) pariwisata yang berkualitas. Oleh karena itu, Poltekpar Medan selalu berkomitmen untuk menciptakan SDM yang mumpuni,” katanya.
Ngatemin juga mengapresiasi penyelenggaraan event olahraga “Bumi Kaldera Run” yang diselenggarakan oleh alumni SMA Budi Mulya Pematang Siantar. Event ini diikuti sekitar 2.500 peserta dari berbagai daerah di sekitar Danau Toba.
“Event ini tentunya semakin meningkatkan antusiasme masyarakat untuk berwisata ke Danau Toba,” ujar Ngatemin
Antusiasme ini terlihat dari okupansi beberapa hotel favorit di sekitar Danau Toba seperti Khas Parapat, Grand Tamaro, Asari, Pardede Cottage, Siantar Hotel, dan Wisma Angkatan Laut yang mencapai angka 100 persen per 29 Desember 2024.
Selain itu, angka ini juga dipengaruhi oleh aksesibilitas ke Danau Toba yang semakin mudah. Kehadiran jalan tol Sinaksak yang menghubungkan Bandara Kuala Namu menuju Parapat terbukti mampu menghemat waktu tempuh kurang lebih dua jam perjalanan.
“Dermaga dan kapal penyebrangan juga sudah sangat mumpuni, jam penyeberangan yang teratur serta pembelian tiket juga dapat di lakukan secara online. Sehingga antrean berjalan dengan baik,” kata Ngatemin.(Siong/REL)
