seputar-Medan| Selama bulan Juli hingga Agustus 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara (KR5 Sumbagut) bersama Perbankan dan Pemerintah Daerah di Sumatera Utara (Pemda Sumut) telah melakukan kegiatan edukasi dan sosialisasi literasi keuangan secara masif.
Sebanyak 91 kegiatan telah dilakukan kepada sebanyak 4.166 pelajar yang merupakan perwakilan lebih dari 80 sekolah di Sumut. Kegiatan Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) Kreasi Anak Indonesia atau Kreasi telah menghasilkan tambahan realisasi pembukaan rekening pelajar sebanyak 13.988 rekening dengan nominal sebesar Rp18,34 Miliar
Hal itu disampaikan Kepala OJK KR5 Sumbagut, Yusup Ansori pada acara Kejar Kreasi Indonesia dengan tema “Satu Rekening Satu Pelajar, Wujudkan Impian Anak Indonesia”, Selasa (24/08/2021).
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sumut Murdianto S.Pd,MM , Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumut Drs.H.Syahrul Wirda, M.M dan narasumber dari PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Syariah Indonesia (BSI) serta Financial Educator, Aidil Akbar Madjid.
Kegiatan acara ini merupakan sinergi OJK dengan Pemprovsu, 33 Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara, Kementerian Agama, dan Industri Perbankan melalui forum (TPAKD) se-Sumatera Utara menggelar kegiatan akuisisi, publikasi dan edukasi keuangan secara masif pada bulan Juli hingga Agustus 2021 yang dikemas dalam satu rangkaian kegiatan Kejar Kreasi Anak Indonesia atau Kreasi.
Puncak kegiatan Kreasi yang dilakukan secara virtual melalui pelaksanaan Webinar Literasi Keuangan Pelajar tersebut dihadiri lebih 500 peserta dari perwakilan Dinas Pendidikan, Kantor Kementrian Agama, Perangkat Sekolah serta Pelajar dari 33 Kabupaten Kota se-Sumatera Utara.
“Kegiatan Kreasi merupakan bagian dari program Satu Rekening Satu Pelajar atau Kejar yang dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia guna mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang tercatat masing-masing sebesar 38,03 persen dan 76,19 persen sesuai hasil survei OJK tahun 2019. Inklusi keuangan kita targetkan sebesar 90 persen pada tahun 2024,” kata Yusup.
Selain itu sebut Yusup, kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk implementasi Keppres Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung, yang memiliki tujuan agar setiap pelajar di Indonesia memiliki rekening sehingga budaya menabung di Lembaga Jasa Keuangan formal dapat dilakukan sejak dini.
Yusup menambahkan bahwa berdasarkan pemantauan OJK, jumlah rekening pelajar di Sumatera Utara hingga akhir Juni 2021 tercatat sebanyak 2,5 juta rekening yang terdiri dari 2,3 juta rekening simpanan pelajar dan 222 ribu rekening tabungan anak lainya.
Jika dibanding dengan jumlah pelajar di Sumut yang tercatat sebanyak 3,4 juta pelajar sesuai data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama tahun ajaran 2019/2020, persentase kepemilikan rekening pelajar hingga akhir Juni 2021 telah mencapai 73 persen.
“Capaian tersebut lebih tinggi dibanding capaian nasional yang sebesar 40,8 juta atau 63,14 persen pelajar di Indonesia telah memiliki rekening tabungan dengan total nominal sebesar Rp26,30 triliun. Ini artinya capaian kepemilikan rekening pelajar di Sumut juga telah melampaui target nasional pada akhir tahun 2021 yaitu sebesar 70 persen,” ucap Yusup Ansori.
Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah dalam sambutan pembukaan acara mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan Kabupaten/Kota sangat mendukung pelaksanaan program ini antara lain melalui penerbitan Surat Edaran (SE) untuk mengakselerasi program Kejar oleh seluruh Kepala Daerah di Sumut.
Selanjutnya diharapkan agar seluruh pihak terkait dapat mendukung program nasional ini sebagai implementasi tanggung jawab moril guna membawa generasi muda menjadi generasi penerus bangsa yang cakap dan mandiri dalam mengelola keuangannya, dimulai dengan langkah sederhana yakni menabung.
“Diharapkan setiap pelajar dapat menabung secara disiplin, karena kini dengan adanya teknologi proses menabung sudah sangat mudah dan terjangkau,”harapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Sumut yang diwakili oleh Sekretaris Murdianto S.Pd,MM mengatakan bahwa segenap pihak harus bahu membahu dan bekerja sama untuk dapat mewujudkan program Kejar.
“Diharapkan Dinas Pendidikan dapat berkoordinasi dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah atau MKKS dan Kepala Sekolah sehingga bisa dilakukan upaya percepatan di daerah agar target satu rekening satu pelajar dapat tercapai,” tandas Murdianto.
Sementara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumut, Drs.H. Syahrul Wirda, M.M menyampaikan komitmennya akan terus mendukung program budaya menabung sejak dini melalui beragam bentuk kegiatan dan dukungan kebijakan yang dibutuhkan, serta berkolaborasi secara aktif dengan pemerintah daerah, industri perbankan, mendorong peningkatan pembukaan rekening pelajar di madrasah yang merupakan salah satu program yang dijalankan oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Dalam kegiatan ini peserta webinar literasi keuangan diberikan pemahaman terkait dengan produk Simpanan Pelajar dari bank konvensional oleh perwakilan PT. BRI Wilayah Sumatera Utara serta Simpanan Pelajar berbasis Syariah (iB) oleh perwakilan PT BSI Sumatera Utara. Dijelaskan produk Simpanan Pelajar yang memiliki karakteristik murah (setoran awal sangat ringan dan tanpa biaya administrasi) ini akan sangat membantu dalam mencapai program Kejar.
Narasumber lainnya, Aidil Akbar Madjid Financial Educator dalam Webinar ini juga memberikan pemahaman dan motivasi akan pentingnya manfaat menabung kepada seluruh peserta Webinar. Diharapkan dari inisiatif rangkaian kegiatan Kreasi oleh OJK, Pemerintah Daerah dan Lembaga Jasa Keuangan di Sumut dapat mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi pelajar dan memberikan edukasi bagaimana mewujudkan impian anak Indonesia. (Siong)
