Medan, SeputarSumut – Ketua Dewan Pembina Yayasan Sultan Iskandar Muda (YPSIM), dr. Sofyan Tan, mengungkapkan bahwa selama 38 tahun berdirinya yayasan, sebanyak 7.129 anak asuh dari keluarga kurang mampu telah ditanggung biaya pendidikannya hingga tuntas sekolah. Hal ini merupakan wujud nyata komitmennya dalam membantu keluarga miskin untuk bangkit dan mengubah nasib melalui pendidikan.
“Sekolah ini saya bangun sebagai wujud nyata kasih sayang kepada keluarga miskin, agar anak-anaknya bisa bersekolah di tempat terbaik dan mengubah nasib keluarga menjadi lebih baik melalui pendidikan,” ujar Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu dalam acara Penandatangan Surat Pernyataan Anak Asuh Baru Tahun Ajaran 2025/2026 di Auditorium Bung Karno, Jalan Sunggal, Gang Bakul, Medan, Sabtu (20/9).
Sofyan Tan menjelaskan, setiap tahunnya dibutuhkan anggaran sebesar Rp8,163 miliar untuk membiayai 410 anak asuh yang saat ini sedang menempuh pendidikan di SD, SMP, SMA, dan SMK Sultan Iskandar Muda. Meskipun jumlahnya tidak sedikit, ia berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam jangka panjang dengan harapan akan lahir generasi penerus yang sukses dari anak-anak asuhnya.
Dia menegaskan bahwa membantu keluarga kurang mampu tidak membuatnya jatuh miskin atau menyebabkan sekolahnya bangkrut. Justru, sekolah yang didirikannya terus berkembang dan menjadi salah satu sekolah favorit di Medan.
Setiap tahun, YPSIM selalu memprioritaskan kuota bagi siswa dari jalur anak asuh terlebih dahulu sebelum membuka pendaftaran untuk siswa mandiri yang membayar penuh biaya pendidikan. Pendaftaran anak asuh tahun ini telah dimulai sejak Maret 2025, dan dari 489 pendaftar, hanya 134 orang yang dinyatakan lulus seleksi.
Sofyan Tan juga mengingatkan orang tua untuk berkomitmen mengawasi anak-anak mereka agar belajar lebih rajin dan tekun. Jika komitmen ini dilanggar atau anak bermasalah di sekolah, program anak asuh dapat dihentikan.
Biaya pendidikan per anak yang ditanggung YPSIM cukup besar. Untuk tingkat SD, dibutuhkan Rp7,540 juta per tahun (total Rp45 juta hingga tamat), SMP Rp9,480 juta per tahun (total Rp28,4 juta), dan SMA/SMK Rp10,790 juta per tahun (total Rp32,3 juta). Dengan demikian, orang tua tidak perlu lagi mengeluarkan biaya sekolah selama anak mereka disiplin dan bersungguh-sungguh.
“Jadi, kalau anaknya sudah masuk YPSIM, nggak ada lagi rasa takut bakal putus sekolah karena nggak ada duit. Sejauh anak tersebut mau sekolah dan giat belajar. Bahkan ketika di tengah jalan kehilangan orangtua pun, dia tetap bisa lanjut sekolah hingga tamat,” kata Sofyan Tan.
Di akhir acara, Sofyan Tan menitip dua pesan bagi orang tua dan siswa: pertama, bantulah orang miskin sebagaimana ia telah membantu banyak orang; kedua, bantulah orang karena penderitaannya, bukan karena latar belakang suku, agama, atau ras. Pesan ini disambut dengan jawaban “sanggup” dari seluruh orang tua dan siswa yang hadir.
Acara tersebut dihadiri oleh Anggota Dewan Pembina YPSIM Felix Iskandar Harjatanaya BSc (Hons) MSc, Ketua YPSIM Finche Kosmanto SE MPSi, Pimpinan Sekolah YPSIM Edy Jitro Sihombing MPd, serta para kepala sekolah dan koordinator anak asuh YPSIM Sahayu Surbakti.(Siong)
