Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy
Kamis, Juni 5, 2025
Portal Media Online Berita Hari Ini
Iklan PT Indako Trading Coy
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
Portal Media Online Berita Hari Ini
Beranda Hiburan

Taylor Swift Informasikan Mendapat Kontrol Sepenuhnya atas “Master” dari Enam Album Pertamanya

oleh Redaksi 15
Minggu, 1 Juni 2025, 12:06 WIB
Taylor Swift (©splashnews)

Taylor Swift (©splashnews)

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Jakarta – Penyanyi dan penulis lagu asal Amerika, Taylor Swift, menginformasikan bahwa ia telah mendapatkan kembali kontrol sepenuhnya atas “master” dari enam album pertamanya yang asli, melalui sebuah surat kepada para penggemar di situs webnya pada hari Jumat (30/5).

“Semua musik yang pernah saya buat… kini menjadi milik saya,” ujar Swift pada taylorswift.com, dilansir dari Guardian, Minggu.

Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy

Swift menambahkan, “Dan semua video musik saya. Semua film konser. Karya seni album dan foto. Lagu-lagu yang belum dirilis. Kenangan. Keajaiban. Kegilaan. Setiap era. Seluruh karya hidup saya”. Swift terdengar lega setelah memiliki kembali kendali penuh seluruh karya awalnya setelah melalui penantian dan perjuangan yang panjang.

Perjuangan Swift dimulai dari sengketa hak cipta yang melibatkan penjualan rekaman master oleh Scott Borchetta dari Big Machine Records kepada Scooter Braun tanpa izinnya.

Swift menandatangani kesepakatan dengan Big Machine Records pada tahun 2005 hingga November 2018. Seperti banyak penyanyi muda lainnya, Swift tampaknya menandatangani kontrak yang tidak memberinya hak kepemilikan sepenuhnya atas rekaman albumnya, melainkan hanya mendapatkan royalti dari penjualannya.

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

Perjanjian itu “menyingkirkan saya dari karya hidup saya,” ujar Swift kala itu, menurut laporan Guardian, ia khawatir haknya jatuh “ke tangan seseorang yang berupaya merusaknya”.

Maka dengan berani, Swift merekam ulang dan merilis empat album lamanya di Big Machine, dan memberi judul “Taylor’s Version” pada setiap album “re-mastering” tersebut.

Bahkan setelah Braun menjual katalog musiknya kepada Shamrock Capital senilai 360 juta dolar AS dan kemudian mengundurkan diri dari manajemen musik pada Juni 2024, kabar terkait Swift akan “re-mastering” setiap album lama dengan label “versi Taylor” tetap hangat — sebuah strategi bisnis yang secara bersamaan mendevaluasi versi asli, meningkatkan nostalgia, dan menjadi pondasi bagi tur konser Swift yang bertajuk “The Eras Tour”.

Taylor Swift telah merilis empat album rekaman ulang yaitu “Fearless (Taylor’s Version)” pada April 2021, “Red (Taylor’s Version)” pada November 2021, “Speak Now (Taylor’s Version)” pada Juli 2023, dan “1989 (Taylor’s Version)” pada Oktober 2023.

Proyek “re-mastered” album Swift tidak hanya menuai sukses besar secara komersial, namun juga memecahkan berbagai rekor. Album “1989 (Taylor’s Version)” misalnya, mencatat penjualan pekan pertama terlaris sepanjang masa untuk album rekaman ulang dengan 1,65 juta kopi pada 2023, menurut laporan Variety.

Secara keseluruhan, keempat album Taylor’s Version pun berhasil debut di posisi pertama tangga lagu Billboard 200, menjadikan Swift sebagai artis pertama yang berhasil menjual enam album berbeda lebih dari 1 juta kopi di pekan pertamanya, sejak Luminate mulai melacak penjualan album secara elektronik pada 1991, menurut laporan Billboard.

“The Eras Tour” juga memecahkan rekor sebagai tur konser terlaris sepanjang masa dengan pendapatan melebihi 2 miliar dolar, sekaligus menjadi tur musik pertama yang meraup 1 miliar dolar menurut Guinness World Records.

Dukungan masif dari para penggemar, yang terwujud dalam antusiasme luar biasa terhadap album “Taylor’s Version” dan kesuksesan global “The Eras Tour,” diakui Swift sebagai faktor krusial yang memungkinkannya membeli kembali musiknya.

Swift mengatakan “dukungan penuh semangat yang kalian (para penggemar) tunjukkan pada album-album itu dan kisah sukses yang kalian ubah menjadi ‘The Eras Tour’ adalah alasan mengapa aku dapat membeli kembali musikku”.

BacaJuga

Keputusan Mengejutkan, Pangeran Harry Berencana Mengubah Nama Belakangnya

Hong Kyung Kembali Beraksi sebagai Pengisi Suara Film Lost in Starlight

Dalam Waktu Singkat, Jumbo Ditonton Lebih dari 10 Juta Penonton

HBO Pilih Aktor Utama Serial Televisi “Harry Potter”

World Tour, Blackpink Jadwalkan Kota Jakarta akan Dikunjungi

YG Entertainment Persiapkan Rencana Debutkan Gup Boy dan Girl K-pop yang Baru

Putri Kate Middleton Kenakan Kembali Aksesori Topi ke Pesta Kebun Kerajaan

Film The Mummy Return Awal Perjalanan Karier Dwayne Johnson

Swift juga menyatakan apresiasi kepada Shamrock Capital, pihak pertama yang menawarkan kesempatan kepadanya untuk membeli kembali karyanya secara langsung, tanpa ikatan, dan dengan otonomi penuh.

“Cara mereka (Shamrock Capital) menangani setiap interaksi yang kami lakukan adalah jujur, adil, dan penuh hormat,” ujar Swift, menyoroti integritas perusahaan tersebut saat transaksi terjadi.

Swift dapat tegas kepada perusahaan yang belum konsisten memenuhi hak-hak musisi. Sebagai contoh, ia pernah menyatakan bahwa albumnya yang terkenal, “1989”, hanya akan tersedia di Apple Music setelah perusahaan Apple menyetujui pembayaran royalti kepada artis selama periode uji coba layanan musik “streaming” mereka itu.

Keputusan itu muncul setelah Apple menuai kritik dari Swift dan musisi independen lainnya karena tidak membayar royalti kepada artis selama periode uji coba gratis, yang menimbulkan kontroversi di industri musik.

Atau saat menerima penghargaan “Woman of the Year” di Billboard tahun 2014, Swift menuntut kompensasi adil buat penulis, musisi, dan produser – poin yang dia singgung lagi lima tahun kemudian saat menerima penghargaan “Woman of the Decade” pada 2019, menurut laporan Guardian.

Meski proyek rekaman ulang album lama Swift belum semuanya dirilis, karena penggemar masih berharap “versi Taylor” dari album debut Swift yang bertajuk “Taylor Swift” dan album terakhirnya di Big Machine yang bertajuk “Reputation” dirilis, pencapaian itu tetap dirayakan oleh putri pasangan Scott dan Andrea Swift, serta para penggemar musik.(sg/antara)

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

ARTIKELPOPULER

  • Motor yang terlibat dalam kecelakaan mengalami kerusakan parah.(Istimewa)

    Fatal, Balap Liar di Batu Bara Menelan Korban Jiwa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BPS Sumut: Inflasi Tertinggi Mei 2025 Terjadi di Gunung Sitoli

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KPPU Kanwil I Koordinasi BPK Sumut untuk Penguatan Sinergi Antarlembaga Pengawasan Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sofyan Tan: Tetap Menjaga Kualitas Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Medan Akan Jadi Kota Global, Bobby Ingatkan ASN Jauhi Narkoba-Judi Online

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Portal Media Online Berita Hari Ini

SeputarSumut.com berita terkini Sumatra Utara info Medan, ekonomi, ragam, olahraga, politik, daerah, nasional, internasional, hiburan.

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Pernyataan Penyangkalan
  • Syarat dan Ketentuan Layanan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan

@ 2020 SeputarSumut.com