Medan – Suasana pelataran Masjid Raya Al-Mashun Medan tampak ramai sore ini. Para warga mengantre untuk mendapatkan bubur sop pedas khas Melayu.
Berdasarkan pantauan Sabtu (1/3/2025), ada belasan wadah dari mangkuk, baskom, hingga rantang yang berjejer di meja dapur umum masjid. Para petugas dapur secara bergantian mengisi wadah para warga tersebut.
“Tiap tahun ke sini ambil bubur sop, rasanya enak dan buat perut juga bagus. Saya dari tahun 70an lah udah rasakan bubur di sini,” ungkap warga Medan Area, Ratna.
Ya, bubur sop pedas menjadi ciri khas Masjid Raya Al Mashun setiap tahun. Bubur ini biasanya dibagikan mulai Ramadan pertama hingga Ramadan ke 27.
Bubur sop ini biasanya dibagikan setelah Salat Ashar yang biasanya sudah ramai ditunggu oleh masyarakat.
Bubur sop Masjid Raya Al Mashun Medan mempertahankan resep yang sudah turun temurun. Tekstur bubur ini kental berwarna putih gelap yang sudah bercampur rempah-rempah. Di dalamnya tampak terlihat wortel, cincangan daging sapi, dan daun sop.
“Kita sediakan beras 30kg, daging 10kg, ada sayur dan kentang yang kita perkirakan untuk 1000 porsi. Sebagian untuk masyarakat yang minta dan sebagian lagi untuk berbuka di masjid. Jadi nanti sore dia datang bawa rantang yang mereka makan bersama keluarga,” kata Koordinator Masak Masjid Raya Medan Hamdan.
Hamdan bercerita bahwa masyarakat rutin datang untuk mendapatkan bubur sop ini lantaran cita rasa yang enak dan gurih, cocok sebagai menu berbuka.
Menariknya, Hamdan menyebut bubur sop ini dimasak dengan menggunakan wadah besar yang terbuat dari tembaga dan menggunakan kayu bakar.
“Rempahnya biasa bagaimana masak sup, cuma keistimewaannya kita masak dari kancah yang terbuat dari tembaga dan pakai kayu bakar, sehingga masyarakat ingin mencicipinya,” kata Hamdan.
Suasana pelataran masjid raya semakin sore jelang waktu berbuka. Hamdan menuturkan jika masyarakat dari berbagai kalangan hadir untuk mencicipi bubur khas Masjid Raya Medan ini.
“Bubur ini adanya setahun sekali ya, jadi semacam kerinduan bagi masyarakat sehingga setiap tahunnya mereka antusias untuk datang. Yang datang bermacam ada yang dari Deli Serdang, Rantau, dan luar kota lainnya,” ucapnya. (detik)