seputar-Madina | Kepala Desa Hutabargot Lombang, Kecamatan Hutabargot, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menggelar Musyawarah Khusus Desa (Musdes) BUMDes perihal pertanggungjawaban keuangan pengurus sekaligus pemilihan pengurus baru.
Kegiatan tersebut digelar pada Kamis, 21 Maret 2024, pukul 10.00 WIB di Masjid Nurul Iman Desa Hutabargot Lombang.
Musdes BUMDes menghadirkan narasumber yakni Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan Masyarakat Desa Asnimar SSos, utusan Kecamatan (Pariaty Daulay SSos), dan Kades Hutabargot Lombang Muhammad Said SE.
Pantauan wartawan, dalam Musdes BUMDes tersebut terungkap adanya sejumlah persoalan yang belum dapat dituntaskan. Yakni adanya 2 ekor lembu dijual Husuluddin tanpa sepengetahuan Pengurus BUMDes. Namun dari pengakuannya dilarikan oleh si pembeli tanpa ada pembayaran sepeser pun.
Kemudian terungkap juga Sekretaris BUMDes, Zainuddin meminjan uang sebesar Rp500.000. Begitu juga dengan Fajaruddin meminjam sebesar Rp500.000. Hingga saat ini pinjaman itu belum dikembalikan dan disepakati dalam Musdes, hal tersebut menjadi tanggung jawab Bendahara Muhammad Sopian untuk menagihnya.
Fakta lainnya yang terungkap di Musdes BUMDes Hutabargot Lombang, bahwa dana awal BUMDes yang bersumber dari Dana Desa yang disetorkan pada tahun 2017 sebesar Rp120 juta.
Namun duit yang bisa dipertanggungjawabkan dan diserahkan oleh Bendahara BUMDes Muhammad Sopian ke Kepala Desa Hutabargot Lombang hanya separuhnya, yakni sebesar Rp60.105.000.
Sehingga BUMDes Desa Hutabargot Lombang dalam pengurusan saat ini mengalami kerugian sebesar Rp59.895.000.
Sementara itu terkait pemilihan pengurus BUMDes yang baru, disepakati dipending sehabis Hari Raya Idul Fitri karena kehadiran peserta di Musdes tersebut tidak mencukupi quorum.
Kades Hutabargot Lombang Muhammad Said berharap setelah terpilih, nantinya Pengurus BUMDes yang baru akan lebih baik dari yang ada saat ini.
“Tentu kita bantu nanti nyusun administrasinya, seperti AD/ART, laporan keuangan BUMDes, dan pengawasan nantinya harus komitmen melakukan pemeriksaan sekali sebulan tentang kondisi BUMDes, baik progress usahanya maupun Keuangannya,” sebut Said yang juga Sekretaris Apdesi Madina.
Muhammad Said yang memiliki latar belakang auditor keuangan itu menyebutkan pihaknya akan meminta regulasi terlebih dahulu.
Pengurus BUMDes yang baru agar membuat proposal, analisis usaha, studi kelayakan bisnis, rencana anggaran BUMDes, dan yang sangat penting adalah manajeme risiko bisnisnya untuk pengendalian kerugian, ke Kepala Desa Hutabargot Lombang, sebagai dasar pengajuan dana BUMDes.
Kades Hutabargot Lombang juga mengaku sangat antusias dan dalam hal pengembangan Bumdes di desanya.
“Karena kalau ini (BUMDes) nanti berkembang, bisa membantu ekonomi masyarakat dan jangka panjang tentu diharapkan anak-anak yang berstatus sarjana kita di Desa Hutabargot Lombang bisalah membagi dan menyumbangkan ilmu pengetahuannya untuk mengelola BUMDes kita, biar lebih maju untuk masa yang akan datang,” harapnya.
Dirinya juga berharap agar Kabid PMD dapat memberi masukan dan ide-ide demi kemajuan BUMDes Hutabargot Lombang ke depan agar lebih cepat berkembang dan terkendali dengan risiko. “Begitu juga dengan Kecamatan Hutabargot,” imbuhnya. (AFS)