Damaskus – Sekelompok pria bersenjata menyerang sebuah desa yang dihuni warga etnis minoritas Alawi di Suriah, yang merupakan kelompok asal dari mantan Presiden Bashar al-Assad. Sedikitnya 10 orang tewas dalam penyerangan tersebut.
Kelompok pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, seperti dilansir AFP, Sabtu (1/2/2025), melaporkan bahwa penyerangan itu terjadi di desa Azrah pada Jumat (31/1) waktu setempat. Syrian Observatory menyebut penyerangan pria bersenjata itu sebagai “pembantaian”.
“10 warga di desa Arzah, di pedesaan Hama bagian utara, yang dihuni oleh warga sekte Alawi tewas,” sebut Syrian Observatory dalam laporannya.
Laporan Syrian Observatory, yang memiliki jaringan sumber yang luas di Suriah, menyebut sekelompok pria bersenjata itu “mengetuk pintu rumah-rumah di desa tersebut dan menembaki orang-orang menggunakan pistol yang dilengkapi peredam suara” sebelum melarikan diri.
Kepala Syrian Observatory, Rami Abdel Rahman, mengatakan seorang anak dan seorang wanita lanjut usia termasuk di antara korban tewas.
Dia menyebut serangan pria bersenjata itu “memiliki ciri-ciri pembunuhan sektarian”.
Surat kabar lokal, Al-Watan, yang mengutip sumber keamanan di Hama melaporkan bahwa pasukan keamanan Suriah “mengepung area Arzah untuk memburu para penjahat” di balik pembunuhan tersebut.
Dilaporkan juga bahwa “para mantan perwira dan tentara” termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan tersebut.
Meskipun ada jaminan dari penguasa baru Suriah yang menggulingkan rezim Assad pada Desember lalu, para anggota minoritas Alawi — sebuah cabang Islam Syiah — mengkhawatirkan adanya aksi pembalasan karena hubungan minoritas itu dengan klan keluarga Assad.
Pada Jumat (31/1), pemerintah baru Suriah mengumumkan penangkapan sekutu Assad, Atif Najib, yang dituduh mendalangi penindakan keras di area Daraa, yang menjadi lokasi pemberontakan Suriah dimulai tahun 2011 lalu.
Pemberontakan nasional itu ditumpas secara brutal oleh Assad, yang kemudian berkembang menjadi perang saudara yang menewaskan lebih dari setengah juta orang. (detik)