seputar-Deli Serdang | Suasana di Dusun XI Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Minggu (25/7/24) dini hari terasa mencekam karena tawuran dua kelompok remaja.
Warga yang sedang istirahat terpaksa terjaga dari tidurnya karena adanya pengumuman tawuran lewat toa atau pengeras suara Masjid Nurul Hasanah.
“Kepada seluruh masyarakat Dusun XI dan sekitarnya untuk segera keluar rumah kita cegah anak tawuran,” teriak warga lewat pengeras suara di masjid.
“Untuk kita tangkap anak tawuran, mari kita turun, keluar rumah semua,” sambung warga.
Suara pengumuman dari toa masjid ini membuat warga terbangun, dan seketika berhamburan keluar rumah.
Santi (38) salah seorang ibu rumah tangga yang merupakan warga setempat mengaku tawuran Remaja di Desa Sei Rotan sudah sering terjadi.
Berbagai upaya pun telah dilakukan warga mulia dari melaporkan kepada pihak kepolisian, namun tetap saja terus terjadi tawuran di Desa Sei Rotan.
“Dua kelompok remaja ini tawuran di kampung ini, mereka menggeber-geber sepeda motor, dan kadang melakukan pelemparan ke arah rumah warga, kadang warga sini juga jadi sasaran penganiayaan,” ungkapnya.
Santi mengatakan pelaku yang terlibat tawuran, bukan berasal dari kampung mereka.
“Mereka orang luar, ributnya di sini,” ungkapnya.
Atas kejadian tawuran yang terjadi tiap akhir pekan ini, warga berharap kepada Polsek Medan Tembung, Polrestabes Medan dan Polda Sumut agar bertindak memberikan rasa aman kepada masyarakat.
“Kami warga sudah sangat resah sekali dengan adanya tawuran ini,” tukasnya.
Kepala Dusun XI Desa Sei Rotan, Percut Sei Tuan, Winarto membenarkan peristiwa tersebut. Dikatakannya, peristiwa itu terjadi sekira pukul 04.00 Wib. Salah seorang pengurus masjid menggunakan pengeras suara untuk keluar rumah menghadang gerombolan geng motor.
“Benar. Mereka setiap malam Minggu kayak sweeping gitu. Jadi warga resah dan berkumpul menghalau,” ujarnya dihubungi mistar, Minggu (25/8/24).
Akibat peristiwa itu, beberapa warga mengalami luka ringan. Hal itu terjadi lantaran bentrokan warga dusun dengan gerombolan geng motor.
“Ada yang luka kena lemparan batu, tapi nggak begitu berbahaya. Mereka (geng motor) bawa Sajam,” tuturnya.
Selain itu, informasi yang diperoleh Winarto bahwa satu unit sepeda motor milik diduga geng motor tertinggal di sana. Namun hingga kini ia belum menemukan sepeda motor tersebut.
“Katanya ada yang tertinggal sepeda motor. Tapi saya nggak Nemu. Warga juga nggak ada yang tau keberadaan sepeda motornya,” lanjutnya.
Dikatakannya, saat beberapa orang menyambangi kediamannya meminta menunjukkan sepeda motor yang dimaksud, ia meminta terduga geng motor untuk berkumpul dan bertemu warga mencari keberadaan sepeda motor tersebut.
“Tadi pagi ada yang datang nanyak sepeda motor. Mereka nggak ngaku kalau mereka geng motor. Saya nggak tau ada dimana karena saya belum melihat. Jadi saya bilang ke mereka untuk mengumpulkan kawan-kawannya yang lain untuk bertemu warga,” tutupnya.(mistar)