Jakarta – Bulan Baru atau New Moon merupakan salah satu fenomena astronomi yang terjadi di bulan November 2024, tepatnya di tanggal 1. Saat Bulan Baru atau New Moon, posisi Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga sisi Bulan yang berada dalam bayangan menghadap Bumi.
Berikut informasi selengkapnya soal New Moon pada 1 November 2024.
Dikutip dari situs Space dan NASA, Bulan Baru atau New Moon terjadi saat Bulan berada tepat di antara Bumi dan Matahari, dengan sisi yang berbayang mengarah ke kita. Saat fenomena Bulan Baru terjadi, sinar Matahari hanya menyinari sisi terjauh Bulan, sisi yang tidak dapat kita lihat langsung dari Bumi.
Fase Bulan Baru atau New Moon tidak dapat terlihat dengan kasat mata, sehingga memerlukan peralatan khusus, seperti teleskop.
8 Fase Bulan
NASA mengungkapkan, setidaknya ada delapan fase bulan yang terjadi, termasuk Bulan Baru atau New Moon. Berikut daftar fase bulan.
Bulan Baru (New Moon)
Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, dan sisi Bulan yang menghadap ke arah kita tidak menerima sinar matahari langsung, hanya diterangi oleh sinar matahari redup yang dipantulkan dari Bumi.
Bulan Sabit Muda (Waxing Crescent)
Saat Bulan bergerak mengelilingi Bumi, sisi yang dapat kita lihat secara bertahap menjadi lebih terang karena sinar matahari langsung.
Bulan Seperempat Pertama (First Quarter)
Bulan berada pada jarak 90 derajat dari Matahari di langit dan setengahnya diterangi dari sudut pandang kita. Kita menyebutnya “kuartal pertama” karena Bulan telah menempuh seperempat perjalanan mengelilingi Bumi sejak Bulan Baru.
Bulan Sabit Muda (Waxing Gibbous)
Fase ini disebut juga ‘Bulan bungkuk yang membesar’. Area yang terkena cahaya terus bertambah, lebih dari setengah permukaan Bulan tampak terkena sinar matahari.
Bulan Purnama (Full Moon)
Bulan berjarak 180 derajat dari Matahari dan sedekat mungkin dengan cahaya matahari yang menyinarinya dari sudut pandang kita. Matahari, Bumi, dan bulan sejajar, tetapi karena orbit bulan tidak berada pada bidang yang sama persis dengan orbit Bumi mengelilingi matahari, keduanya jarang membentuk garis yang sempurna. Jika keduanya terbentuk, maka terjadilah gerhana bulan karena bayangan Bumi melintasi permukaan Bulan.
Bulan Sabit Muda (Waning Gibbous)
Fase ini disebut juga ‘Bulan bungkuk memudar’. Lebih dari separuh permukaan Bulan tampak mendapat sinar matahari, tetapi jumlahnya berkurang.
Bulan Seperempat Ketiga (Third Quarter)
Disebut juga ‘kuartal terakhir’ di mana Bulan telah bergerak seperempat lagi mengelilingi Bumi, ke posisi kuartal ketiga. Cahaya matahari kini menyinari separuh sisi lain dari permukaan Bulan yang tampak.
Bulan Sabit Muda (Waning Crescent)
Bisa disebut juga fase ‘Bulan sabit memudar’. Kurang dari separuh permukaan Bulan tampak mendapat sinar matahari, dan jumlahnya berkurang.
Jadwal New Moon 1 November 2024 di Jakarta
Berdasarkan situs Time and Date, fenomena Bulan Baru atau New Moon 1 November 2024 terjadi pada pukul 7.47 a.m. EDT atau 7.47 pagi EDT. Di Jakarta, Bulan Baru atau New Moon 1 November 2024 diperkirakan terjadi pada pukul 19.47 WIB. (detik)