Jakarta – Pemerintah akan menghentikan sementara penyaluran bantuan sosial beras untuk 16 juta masyarakat kurang mampu.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan penghentian sementara itu dilakukan karena pemerintah akan menggeser anggaran Bantuan Pangan Rp16,6 triliun terlebih dulu untuk Perum Bulog.
Anggaran akan digunakan untuk menyerap 3 juta ton beras dari petani.
“Fokusnya kemarin pemindahan Rp16,6 triliun ke Bulog, supaya Bulog itu punya kas di depan. Jadi Pak Presiden (Prabowo Subianto) perintahnya tegas bahwa itu harus diserap. Ini uangnya (Rp16,6 triliun),” ujar Arief di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (4/2).
“Untuk sementara Januari, Februari kita setop Bulog supaya kita bisa dorong harga gabah di petani itu bisa naik,” jelasnya.
Ia mengatakan keputusan pengalihan anggaran itu diambil untuk memastikan stabilitas harga gabah di tingkat petani serta menjaga ketahanan pangan nasional.
Ketika ditanya apakah penghentian bantuan pangan akan berlangsung selama enam bulan, Arief menegaskan bahwa anggaran tersebut tidak benar-benar dihentikan, melainkan dialokasikan terlebih dahulu untuk penyerapan gabah dan beras. (CNN)