seputar-Samosir | Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas P3AP2KB menyelenggarakan Audit Stunting di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir, Senin (28/8/2023).
Acara dibuka secara resmi Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Samosir diwakili Asisten II Setdakab, Hotraja Sitanggang.
Para peserta yang hadiri terdiri atas Kades, kepala Puskesmas, PKK, kader Posyandu se-Kabupaten Samosir, bidan desa dan Satgas Stunting Kabupaten Samosir.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dosen Poltekkes Kemenkes Medan dr Haripin Togap Sinaga.
Audit Kasus Stunting adalah kegiatan untuk mencari penyebab terjadinya kasus Stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa.
Untuk itu Hotraja Sitanggang menekankan perlunya persamaan persepsi dan pemahaman yang sama terkait stunting.
Kerja sama dan komitmen seluruh lapisan termasuk OPD dalam melakukan rencana aksi seperti pembuatan jamban, air bersih (sanitasi) sehingga dapat mencapai target dari tahun ke tahun.
Setelah adanya audit ini, Hotraja mengharapkan seluruh tim di lapangan dapat melakukan pendampingan melekat serta memberikan perlakuan secara langsung.
“Tim di lapangan untuk dapat mengetahui sebab akibat stunting, memantau perkembangan untuk audit di lapangan,” ungkap Hotraja.
Sementara itu Haripin Togap Sinaga menyampaikan, kasus stunting pada umumnya disebabkan kurangnya asupan gizi dan infeksi penyakit yang terjadi secara berulang-ulang.
Secara tidak langsung juga disebabkan minimnya ketersediaan pangan di rumah tangga, asuhan ibu dan anak serta pelayanan kesehatan.
Disebutkan, beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu penyebab stunting berfokus pada ibu. Faktor dari Ibu hamil dengan keterlambatan perkembangan janin dalam kandungan, Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) tidak sesuai dengan tahapan pemberian makan bayi dan anak (PMBA).
Selain itu, praktik pemberian ASI tidak IMB, tidak eksklusif, tidak cukup ASI serta frekuensi pemberian ASI.
Haripin mengatakan bahwa stunting tidak dapat dituntaskan sampai nol persen sebab tumbuh secara alami. Akan tetapi dapat dikurangi secara bertahap dan paling besar 3 persen per tahun secara nasional. (hot)