Jakarta – Setelah berhasil menurunkan berat badan selama menjalani puasa selama sebulan penuh, banyak orang justru mengeluhkan kenaikan berat badan hanya dalam beberapa hari setelah Lebaran.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Kenaikan berat badan setelah Lebaran umumnya disebabkan oleh pola makan yang berubah drastis.
Salah satu pemicunya adalah konsumsi makanan dalam jumlah berlebihan selama perayaan Lebaran. Berbanding terbalik dengan waktu-waktu puasa di mana makan dibatasi.
“Siapa sih yang tidak mau selebrasi pada keadaan yang kemenangan, yang mutlak pada waktu kita menyelesaikan Ramadan? Ya, semua kepingin. Tapi, kita pasti akan ajarkan bagaimana caranya melakukan selebrasi dengan sehat,” ujar spesialis penyakit dalam dari Mayapada Hospital, dr Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, FES, Kamis (20/3/2025).
Banyak orang menjadikan Lebaran sebagai ajang untuk ‘balas dendam’ untuk makan setelah sebulan berpuasa dan menahan lapar.
Tidak adanya batasan waktu untuk makan seperti saat Ramadan membuat sebagian orang cenderung makan secara berlebihan saat lebaran.
Menu khas Lebaran juga kebanyakan kaya akan santan dan tinggi gula, seperti saat silaturahmi ke rumah tetangga dan saudara selalu disuguhi minuman manis.
Hal itu juga dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh dan meningkatkan berat badan. Disarankan untuk tetap aktif berolahraga meskipun di tengah suasana perayaan untuk menjaga berat badan.
“We have responsibities to whatever we do. Jadi kalau kita memang mau makan banyak, kita mau selebrasi, kita mau pesta, kita mau senang-senang, harus ada bayarannya. Apa itu? Gerakan tubuh,” ucap dia.(detik)
