Dairi – Sebanyak 10 titik longsor menutup badan jalan menuju Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara akibat banjir bandang yang menerjang daerah itu pada Selasa (25/2/2025), sekitar pukul 06.00 WIB.
Akibatnya, arus lalu lintas masuk dan keluar menuju lokasi wisata Tao Silahisabungan belum bisa dilalui kendaraan.
Pantauan media, hingga saat ini BPBD dan Dinas PUTR Pemkab Dairi serta Dinas Lingkungan Hidup masih berada di lokasi longsor.
Ada 3 unit alat berat milik dinas PUTR dikerahkan untuk membantu membersihkan material longsor yang menutup badan jalan.
Kadis PUTR Dairi, Masaraya Berutu mengatakan, longsor yang menutup badan jalan menuju Silahisabungan terjadi pada, Selasa 25 Februari 2025 pagi, sekira pukul 03.00 WIB.
Setelah mendapat informasi, pihak PUTR dan BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup Dairi langsung menuju lokasi untuk melakukan pembersihan material longsor.
“Sejak kemarin kami bersama BPBD, Dinas lingkungan hidup dan dibantu TNI dan Polri sudah melakukan penanganan, dan selesai dengan titik ke-5,” kata Masaraya, Rabu (26/2/2025).
Hari ini, penanganan kembali dilakukan di titik ke-6 dan titik yang ke-7. Diperkirakan masih ada 3 titik lagi yang akan ditangani dengan kondisi penanganan yang sama parahnya.
“Untuk pembersihan ini, kalau tidak ada kendala sore ini akan selesai kita lakukan,” ucapnya.
Setelah itu pembersihan akan masuk ke lokasi banjir bandang, karena berdampak juga kepada masyarakat. “Kalau kita lihat kondisinya juga sama-sama cukup rawan,” ujarnya.
Menurutnya, dalam pembersihan material longsor yang dilakukan kendalanya adalah banyaknya pohon besar yang tumbang, sehingga cukup menyulitkan.
“Kita cukup kesulitan untuk membersihkan pohon-pohon besar yang banyak tumbang, sehingga sampai sekarang, masih di titik ke-7 ketujuh yang baru bisa dibersihkan,” terangnya. (medanbisnis)