seputar-Deli Serdang | Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md menghadiri Hajatan Rakyat di Lapangan Astaka, Jalan William Iskandar, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Di depan para pendukungnya, Mahfud lalu menyinggung soal lapangan pekerjaan hingga korupsi.
Pantauan detikSumut, Minggu (28/1/2024), sekitar pukul 12.10 WIB, Mahfud telah hadir di lokasi. Dia lalu disapa oleh sejumlah kader PDIP.
Di atas panggung, awalnya Mahfud mengatakan bahwa undangan pada tanggal 14 Februari 2024 diberikan untuk datang ke TPS masing-masing. Dia lalu meminta agar para pendukungnya memilih Ganjar-Mahfud.
“Undangan diberikan tanggal 14 Februari 2024 untuk datang ke TPS masing-masing. Saudara punya capres dan cawapres Ganjar-Mahfud,” kata Mahfud.
Mahfud kemudian mengungkapkan sejumlah hal yang ditawarkan bila pasangan Ganjar-Mahfud terpilih. Pertama, Mahfud bakal memberi perlindungan hak asasi di bidang peribadatan kepada semua pemeluk agama tanpa pandang bulu, tanpa pandang minoritas dan mayoritas.
“Keberagaman tidak diukur dari siapa mayoritas dan siapa minoritas. Tetapi semuanya harus dilindungi,” sebutnya.
Mahfud mengaku bakal mengatur kembali rumah ibadah agar pembangunannya lebih sederhana dan memberi perlindungan kepada umatnya.
Kedua, Mahfud menjelaskan bahwa hampir di seluruh Indonesia terdapat masalah lapangan kerja, termasuk Sumut. Oleh karena itu, pihaknya memprogramkan 17 juta lapangan kerja untuk seluruh rakyat Indonesia.
“Kami sudah memprogramkan 17 juta lapangan kerja untuk seluruh rakyat. Lapangan kerja tidak akan mudah dibangun. Tidak akan mudah lancar dilaksanakan, kalau tidak ada infrastruktur yang baik,” ungkapnya.
Dia mengaku mendapatkan catatan dari daerah di Sumut bahwa infrastrukturnya masih belum baik sehingga perlu diperbaiki. Mulai dari jalan, jembatan, gedung, yang diperlukan untuk pelayanan publik, itu harus diperbaiki.
Ketiga, Mahfud berbicara soal pertanian. Dia menyebut persoalan pertanian ada yang tidak beres dan harus diperbaiki.
“Para petani berkurang jumlahnya karena mereka tidak bangga lagi menjadi petani. Subsidi terkadang tidak sampai kepada petani. Anggaran subsidinya besar tapi produksi pertaniannya turun. Ini berarti ada yang tidak beres. Ini harus diperbaiki,” bebernya.
Kemudian, Mahfud juga berbicara soal kredit macet yang terjadi pada petani dan nelayan hingga mencapai Rp 687 miliar. Dia berjanji, jika terpilih bakal membebaskan kredit macet tersebut sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat.
“Kenapa itu macet? Karena fasilitas dari pemerintah kurang memadai. Oleh sebab itu, kepada para petani dan nelayan, yang kreditnya macet, kalau Ganjar-Mahfud terpilih, semua kredit ini akan dibebaskan sebagai bentuk perhatian kepada kesejahteraan rakyat,” ucapnya.
Selanjutnya, Mahfud juga mengatakan turut memperhatikan masalah kesejahteraan bagi para tenaga pengajar, seperti tenaga honorer dan sebagainya.
“Saudara sekalian, nanti pada saatnya, kita terus akan memperjuangkan terus kebutuhan masyarakat. Insyaallah nanti prioritas yang akan kita lakukan, adalah melakukan perbaikan hukum dengan hari ini,” ucapnya.
“Dan pemberantasan korupsi. Kalau korupsi bisa kita kurangi sebesar mungkin maka subsidi untuk kebutuhan rakyat akan mudah kita dapatkan,” tutupnya. (detiksumut)