seputar – Medan | UINSU melaporkan kasus penyerangan kampusnya oleh massa yang diduga dari Universitas HKBP Nommensen ke Polrestabes Medan. Laporan ini dilayangkan UIN dengan harapan agar peristiwa yang sama tidak terjadi lagi.
Soal laporan UIN ke Polrestabes itu diketahui dari laman resmi UIN Sumut. Laporan ke polisi itu disampaikan melalui Wakil Rektor I Prof Dr Azhari Akmal Tarigan.
“Laporan atas nama UINSU dan mahasiswa tersebut sudah diterima Satreskrim Polrestabes Medan. Laporan tentang tindak pengeroyokan dan penyerangan juga pengerusakan terhadap beberapa fasilitas di dalam kampus,” tulis UIN, Senin (13/11/2023).
“Diketahui laporan dilayangkan meliputi pertama laporan kerugian institusi dan kedua laporan korban,” sambung UIN.
Pihak UIN kemudian berbicara kondisi korban yang menjadi dianiaya saat peristiwa penyerangan itu terjadi. Korban masih dirawat di RS Haji Medan, dan kondisinya sudah mulai membaik.
UIN menyebut biaya perobatan mahasiswa yang dianiaya itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab kampus.
Kampus UINSU Diserang
Sebelumnya, Rektor UINSU Prof Nurhayati sudah membeberkan kronologi bentrokan mahasiswa yang terjadi di depan Gedung Fakultas Tarbiyah UINSU. Nurhayati mengatakan, bentrokan itu terjadi antara dua kubu mahasiswa dari UINSU dan kampus swasta di Kota Medan.
Nurhayati awalnya menjelaskan sejumlah mahasiswa datang beramai-ramai ke UINSU. Para mahasiswa itu menerobos pengamanan kampus di pintu masuk.
“Kemudian melakukan pemukulan terhadap beberapa mahasiswa yang diduga sebagai oknum yang mereka cari,” kata Nurhayati dalam keterangannya melalui laman resmi UINSU, Jumat, (10/11).
Sebelum penyerangan tersebut terjadi, kata Nurhayati, telah ada perselisihan yang terjadi di luar kampus. Perselisihan pun semakin memanas. Puncaknya ketika sejumlah mahasiswa sempat menyerang mahasiswa UINSU di lingkungan kampus.
Mahasiswa UINSU, lanjut Nurhayati, menjelaskan penyerangan tersebut diwarnai dengan pelemparan batu. Alhasil banyak jendela dan lampu rusak.
“Lalu kelompok penyerang, semakin membabibuta melakukan perusakan terhadap sarana dan prasarana kampus. Seperti pelemparan jendela-jendela dan lampu-lampu fasilitas kampus,” jelasnya.
Lebih lanjut, penyerangan tersebut diduga dilakukan mahasiswa yang berasal dari Universitas HKBP Nommensen.
“Sebagian massa pelaku penyerangan memang secara jelas mengaku berasal dari kampus Universitas HKBP Nomensen. Kendatipun sejauh ini, pengakuan tersebut, belum bisa diverifikasi keberanannya,” terangnya. (detik)