seputar-Medan | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama 12 tahun telah mengambil langkah-langkah konkrit dalam memberikan perlindungan kepada konsumen. Salah satunya dengan mengembangkan Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK) yang di-launching pada Januari 2021 yang lalu. APPK itu bisa diakses melalui kontak157.ojk.go.id yang merupakan sistem berbasis web.
“Itu dapat diakses oleh seluruh pihak secara daring. Layanan Utama APPK dapat digunakan oleh konsumen dan masyarakat, yaitu layanan pertanyaan, informasi dan pengaduan,”kata Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Regional 5 Sumbagut, Wan Nuzul Fachri di Medan, Selasa (05/12/2023).
Wan Nuzul merinci, selama Januari hingga Oktober 2023, OJK telah menerima sebanyak 8.226 permintaan layanan yang berasal dari masyarakat di wilayah Sumatera Utara. Permintaan ini terdiri dari 6.464 pertanyaan, 840 permohonan informasi, dan 922 pengaduan.
“OJK juga terus berupaya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara merata di seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Utara,”sebut Wan Nuzul.
Wan Nuzul berharap, program edukasi keuangan yang proaktif dapat memberi dampak positif terhadap pemahaman masyarakat tentang manfaat dan risiko keuangan serta dalam mengelola keuangan. Inisiatif ini juga turut memperkenalkan penggunaan layanan keuangan digital seperti digital banking dan financial technology (fintech) dalam rangka menciptakan suasana inklusif dan memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari kemajuan sektor keuangan.
Karenanya sebut dia, bulan November lalu sebagai bulan ulang tahun OJK diwarnai dengan roadshow literasi keuangan. Selama bulan itu, Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara telah menggelar program edukasi keuangan yang mencakup berbagai wilayah di Sumatera Utara, melibatkan total 1400 peserta.
“Kabupaten Deli Serdang menjadi tuan rumah pertama, di mana OJK memberikan edukasi perencanaan keuangan dasar yang dihadiri oleh kalangan aparatur sipil negara, UMKM, dan ibu rumah tangga,”sebutnya.
Kemudian, Kota Tanjung Balai dan Kabupaten Dairi menyusul dengan fokus pada perencanaan keuangan dini untuk pelajar. Kota Medan menjadi tempat digelarnya edukasi terkait digitalisasi perbankan.
Selain itu, OJK juga menyoroti Kabupaten Tapanuli Selatan dengan program waspada investasi dan pinjaman online ilegal, khususnya untuk UMKM dan kelompok tani, sebagai upaya untuk meningkatkan literasi keuangan dan melindungi masyarakat dari risiko keuangan yang merugikan.
“Selama 12 tahun, OJK turut berperan dalam memperkuat fondasi ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan secara nasional maupun regional, khususnya di Sumatera Utara,”ungkap pria berkacamata ini.
Dengan berbagai upaya tersebut lanjut Wan Nuzul, OJK mendorong pertumbuhan sektor jasa keuangan, memberikan perlindungan konsumen, serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara merata di seluruh wilayah kabupaten dan kota.
“Perjalanan ini mencerminkan komitmen OJK untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, dengan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara terus berperan dalam membentuk perkembangan ekonomi di Sumatera Utara dan berkontribusi pada pembentukan sistem keuangan yang tangguh,”tutup Wan Nuzul.(Siong)