Naypyidaw – Jumlah korban tewas akibat gempa bumi besar di Myanmar terus melonjak seiring proses pencarian korban yang dilakukan. Terbaru, korban tewas meningkat hingga lebih dari 3.000 orang.
Dilansir AFP, Kamis (3/4/2025), sebuah pernyataan dari juru bicara junta militer mengatakan ada 3.085 korban tewas yang telah dikonfirmasi. Selain itu, ada 341 orang yang masih hilang dan 4.715 orang terluka.
Namun, junta belum menjelaskan detail di mana jumlah korban terbanyak. Junta militer sendiri telah mengumumkan gencatan senjata sementara dengan kelompok antimiliter untuk mempercepat bantuan terhadap korban gempa.
Kelompok pemberontak di Myanmar sendiri sudah lebih dulu mengumumkan gencatan senjata. Myanmar telah menghadapi perang saudara sejak kudeta oleh militer terjadi pada 2021.
Kini, penderitaan rakyat Myanmar bertambah akibat gempa bumi dangkal dengan magnitudo (M) 7,7 terjadi Jumat (28/3) dan meratakan bangunan hampir di seluruh Myanmar. Situasi di Myanmar juga semakin parah dengan ratusan orang yang putus asa berebut bantuan makanan di Sagaing, kota yang paling dekat dengan episentrum gempa bumi.
Relawan tampak membagikan air, beras, minyak goreng, dan perlengkapan dasar lainnya kepada penduduk yang meminta bantuan. Warga mengaku khawatir tak mendapat makanan.
“Saya belum pernah mengantre untuk mendapatkan makanan seperti ini sebelumnya. Saya tidak bisa mengungkapkan betapa khawatirnya saya. Saya tidak tahu harus berkata apa,” kata seorang warga, Cho Cho Mar (35) sambil menggendong bayinya dan menggenggam bungkus kopi instan serta obat nyamuk. (detik