Jakarta – Presiden Prabowo Subianto meminta kepada pemangku kepentingan yang berkaitan dengan industri penerbangan untuk kembali menurunkan harga tiket pesawat.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Penerbangan Gatot Rahardjo mengungkapkan, sejumlah langkah yang bisa diambil untuk mewujudkan harga tiket turun, terutama terkait dengan keberanian pemerintah untuk mengambil kebijakan tersebut.
Menurutnya, tiket pesawat penerbangan yang mahal tersebut berasal dari kebijakan pemerintah sendiri. Misalnya, menghapus bea masuk sparepart dan mempermudah impor sparepart dengan menghapus surat keterangan tidak dipungut (SKTD) serta rencana kebutuhan impor dan perolehan (RKIP) sehingga proses impor bisa cepat atau sesuai prinsip just in time (JIT).
“Jadi sebenarnya bisa untuk menurunkan harga tiket pesawat asal ada political will dari pemerintah, karena hampir semua hal yang membuat tiket mahal itu ada di tangan pemerintah,” katanya, Minggu (16/2/2025).
Gatot menambahkan, pemerintah juga harus menyatakan bahwa penerbangan kelas ekonomi itu bukan sebagai barang mewah, seperti di kereta, bus atau kapal. Jadi ada subsidi untuk harga tiketnya.
Kemudian menurunkan harga avtur. Pasalnya kata Gatot, avtur ini menjadi penyumbang terbesar dari biaya operasional pesawat.
“Menghapus pajak PPN di semua lini penerbangan baik di tiket, avtur, dan layanan bandara,” katanya.
Ia juga meminta pemerintah untuk melindungi nilai mata uang rupiah terhadap dollar di penerbangan sehingga industri penerbangan tidak terkena dampak kalau nilai dollar meningkat.
Lalu, memperbaiki iklim bisnis dengan menyehatkan persaingan usaha. Di mana aturan-aturan yang membuat persaingan bisnis tidak sehat harus direvisi.
“Jadi yang memungkinkan itu biaya-biayanya harus diturunkan. Dengan demikian harga jual tiket juga bisa turun,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo meminta kepada pemangku kepentingan yang berkaitan dengan industri penerbangan untuk kembali menurunkan harga tiket pesawat. Hal ini dilakukan lantaran pada periode Tahun Baru, pemerintah berhasil menurunkan harga tiket hingga 10%.
Hal ini diungkapkan olehnya saat pidatonya di acara Puncak Perayaan HUT Ke-17 Partai Gerinda yang disiarkan secara daring, Sabtu (15/2/2025).
“Harga (tiket) pesawat terbang turun, dan harus turun lagi kalo bisa, kalo bisa,” kata Prabowo. (CNBC)