Tangerang – Pemerintah menaruh perhatian lebih besar terhadap operasi truk Over Load Over Dimension (ODOL) atau truk obesitas selama periode Libur Lebaran 2025. Tidak hanya para pengemudi, para pelaku usaha juga diimbau untuk memastikan truk-truk logistiknya tidak kelebihan muatan.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, koordinasi erat dilakukan bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Korlantas Polri untuk mengantisipasi segala bentuk kecelakaan, termasuk terkait ODOL.
“Kita ingin memastikan bahwa menghindari segala bentuk kecelakaan apalagi yang fatal. Kita ingin tegas untuk menertibkan ODOL, truk-truk ODOL ini juga seringkali mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Ini tidak bisa dibiarkan,” kata AHY, dalam konferensi pers di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/3/2025).
AHY memberikan peringatan keras, tidak hanya kepada para pengendara, namun juga pada para pengusaha agar jangan sampai truk-truk logistiknya dalam kondisi kelebihan muatan.
“Kita ingin memastikan bahwa bukan hanya pengemudi tapi juga para owner (perusahaan) bertanggung jawab. Jangan sampai truk-truknya berlebihan kapasitas, terutama di jalan-jalan yang padat penduduk dan padat pengemudi, itu bisa menyebabkan kecelakaan di jalan,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan, selama periode libur Lebaran 2025 akan diterapkan pembatasan terhadap mobilisasi angkutan besar, truk-truk ODOL.
“ODOL di masa mudik kan nanti ada pembatasan kan untuk mobilisasi angkutan besar (truk sumbu 3 ke atas). Tapi untuk ke depannya ODOL itu akan kita tertibkan (zero ODOL),” kata Dudy.
Sebelumnya, Dudy bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu (19/2). Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta ini, membahas implementasi penuh kebijakan Zero ODOL atau truk obesitas.
Kedua menteri menyepakati untuk segera melaksanakan penerapan Zero ODOL di lapangan tanpa tahapan tambahan. Tujuannya untuk meningkatkan keselamatan transportasi dan efisiensi distribusi logistik nasional.
“Kami dari Kementerian Perhubungan mengucapkan banyak terima kasih dan mengapresiasi Kementerian Perindustrian. Setelah sekian lama kami melakukan rapat intensif, akhirnya kami sepakati bahwa penerapan Zero ODOL harus segera dilaksanakan di lapangan,” ujar Dudy dalam keterangan tertulis, Rabu (19/2/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan dukungan penuh terhadap kebijakan ini sebagai bagian dari tanggung jawab sektor industri dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan.
“Kami selalu mendukung penerapan Peraturan Zero ODOL. Ini kesadaran kami dalam menciptakan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) di lapangan dan juga termasuk di sektor industri,” jelas Menperin. (detik)