seputar-Medan | Pemilu yang damai memerlukan komitmen bersama untuk menangkal penyebaran hoaks. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya hoaks dan memberikan edukasi tentang pentingnya verifikasi informasi sebelum disebarkan, kita dapat mencegah penyebaran informasi palsu yang dapat mengganggu proses pemilihan.
Masyarakat diharapkan membangun kedewasaan digital dan bertindak secara bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi, sehingga kita dapat mewujudkan pemilu yang damai, adil, dan bermartabat bagi seluruh rakyat Indonesia.
Demikian kesimpulan dalam webinar Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo melalui Ditjen APTIKA bekerja sama dengan Komisi I DPR RI dengan tema “Wujudkan Pemilu Damai Tanpa Hoax”. Selasa, 13 Februari 2024, di Grandhika Medan, Sumatera Utara.
Ketua Komisi 1 DPR RI, Meutya Hafid menjelaskan, dalam proses pemilu seringkali muncul berbagai isu hoaks dan disinformasi yang dapat mempengaruhi persepsi publik dan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Untuk itu, penting bagi semua pihak untuk bersama-sama berkomitmen untuk mewujudkan pemilu yang damai tanpa hoaks,” ucapnya
Hoaks atau berita bohong sebut Meutya merupakan ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas negara. Hoaks dapat menimbulkan kekacauan di masyarakat, menimbulkan polarisasi, dan mengganggu proses pemilu yang seharusnya bersih dan adil.
Berkaitan dengan tema webinar, Sylvi Dhea Angesti selaku Influencer sekaligus Content Creator, menambahkan peran media dalam menyebarkan informasi yang akurat juga sangat penting.
“Media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini publik, oleh karena itu mereka harus bertanggung jawab dalam menyajikan berita-berita yang benar dan tidak menyesatkan,”imbuhnya.
Begitupun, terpenting adalah bagaimana kedewasaan diri kita menghindari dan menangkal berita hoax. “Verifikasi terlebih dahulu berita yang diterima, jangan asal sharing sebelum di saring, dan biasanya berita hoax akan menggiring opini yang melebih-lebihkan, oleh karena itu jangan mudah terpancing,” tutupnya.(Siong/REL)