Selasa, Juli 8, 2025
Portal Media Online Berita Hari Ini
Iklan PT Indako Trading Coy
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
Portal Media Online Berita Hari Ini

Berita Utama SeputarSumut

Beranda Ekonomi

OJK Pastikan Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga

oleh Redaksi 15
Sabtu, 10 Mei 2025, 21:39 WIB
Konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK, secara virtual, Jumat (9/5).(Dok:OJK)

Konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK, secara virtual, Jumat (9/5).(Dok:OJK)

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan stabilitas sektor jasa keuangan terjaga. Ini merupakan hasil kesimpulan Rapat Dewan Komisioner OJK yang digelar pada 30 April 2025.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menjelaskan, bulan April 2025 didominasi oleh peningkatan ketidakpastian kebijakan perdagangan global.

Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy

“Stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga, di tengah-tengah tingginya dinamika perekonomian dan volatilitas pasar keuangan global,” kata Mahendra dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK, secara virtual, Jumat (9/5).

Ketidakpastian terumata terjadi karena rencana pengenaan tarif impor resiprokal oleh Amerika Serikat (AS). Akibatnya ada kenaikan tajam volatilitas di pasar keuangan global, meskipun Presiden Donald Trump kemudian memutuskan menunda pemberlakuan tarif tersebur selama 90 hari.

Hanya saja, langkah tersebut tidak membuat tensi perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok mereda. International Monetary Funding (IMF), Bank Dunia hingga World Trade Organization (WTO) kemudian menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini, imbas ketidakpastian kondisi perekonomian global.

Berita Terkait

Literasi Keuangan Kaum Perempuan dan Ibu Rumah Tangga Sasaran Prioritas OJK

OJK Tegaskan Tak Pernah Beri Persetujuan Operasional dan Penggunaan Logo untuk PT Investindo Public Optima

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2025 menjadi 2,8 persen, lebih rendah dibandingkan historis tahun 2020-2019 sebelum COVID di level 3,7 persen.

“Di Amerika Serikat, meskipun data kepenagakerjaan relatif solid, sejumlah indikator aktivitas ekonomi terbaru mengindikasikan perlambatan, seperti inflasi, tingkat kepercayaan konsumen, dan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2025 ini,” kata Mahendra.

Sejalan dengan itu, pasar mulai memperkirakan penurunan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate secara lebih agresif dengan memulai pemangkasan pertama diperkirakan pada bulan Juni tahun ini.

Kemudian di Tiongkok, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tercatat solid yang ditopang oleh kinerja sektor manufaktur imbas adanya strategi front loading export untuk mengantisipasi pemberlakuan tarif tambahan dari AS.

Kemudian, menurut Mahendra, meskipun permintaan manufaktur Tiongkok terpantau lebih lemah, namun terdapat indikasi perbaikan seiring dengan peningkatan inflasi inti dan penjualan ritel di negara tersebut.

Sementara di dalam negeri, perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan sebesar 4,87 persen pada kuartal I 2025 yang didukung oleh konsumsi rumah tangga yang tetap terjaga.

Inflasi headline pada April tetap terkendali di level 1,95 persen year on year (yoy), inflasi inti di level 2,5 persen menurut Mahendra angka ini mencerminkan permintaan domestik terjaga.

“Beberapa indikator permintaan domestik lainnya seperti penjualan ritel, semen, kendaraan bermotor, mengindikasikan pemulihan yang masih berlangsung, sekalipun dengan laju yang moderat,” imbuh Mahendra.

Kemudian dari sisi produksi, Mahendra melihar kinerjanya masih cukup baik dengan berlanjutnya surplus neraca perdagangan dan kinerja emiten. Dia menyoroti rilis kinerja 2024 secara umum lebih baik dari tahun 2023.

Dia memastikan seiring ketidakpastian yang meningkat akibat tarif dagang AS dan indikator ekonomi global yang cenderung bergerak melemah, OJK akan terus memonitor dinamika global dan domestik, serta melakukan stress-test untuk melihat dampaknya terhadap sektor jasa keuangan.

“Saat ini, sektor jasa keuangan nasional dinilai tetap resilient dengan permodalan yang solid dan mampu menyerah potensi peningkatan risiko ke depan,” jelas Mahendra.(Siong)

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

ArtikelPopuler

  • Foto Gedung Kejati Sumut.(Istimewa)

    Kajati dan Wakajati dan Sejumlah Kajari di Sumut Diganti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • OJK Sudah Periksa dan Jatuhkan Sanksi Kepada PT AKII

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sofyan Tan: Jangan Paksakan Sekolah 5 Hari

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indosat Perkuat Jaringan di Kepulauan Nias

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dorong Konsumsi Domestik Korsel Bakal Bagi-bagi Bantuan Tunai ke Seluruh Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Portal Media Online Berita Hari Ini

SeputarSumut.com berita terkini Sumatra Utara info Medan, ekonomi, ragam, olahraga, politik, daerah, nasional, internasional, hiburan.

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Pernyataan Penyangkalan
  • Syarat dan Ketentuan Layanan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan

@ 2020 SeputarSumut.com

Situs web ini menggunakan cookie. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan terhadap penggunaan cookie. Kunjungi Kebijakan Privasi dan Cookie kami.