seputar – Medan I Memperingati Hari Indonesia Menabung (HIM) yang ditetapkan setiap tanggal 20 Agustus melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 26 Tahun 2019, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menyelenggarakan kegiatan edukasi keuangan/publikasi/sosialisasi secara intensif selama bulan Agustus 2020.
Kegiatan yang dilaksanakan bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), Pemerintah Kabupaten/Kota, Kementerian Agama dan beberapa Bank penyelenggara program Simpanan Pelajar melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) itu dimulai dengan Sosialisasi virtual Gerakan Ayo Menabung dan Program Simpanan Pelajar kepada 100 santri dan dyah Pondok Pesantren Darularafah, Kabupaten Deli Serdang pada tanggal 13 Agustus 2020.
Kemudian rangkaian kegiatan dilanjutkan penyediaan Iklan Layanan Masyarakat tentang Gerakan Ayo Menabung Melalui Simpanan Pelajar yang disiarkan melalui RRI Kota Medan mulai 20 Agustus s.d. 3 September 2020, dan publikasi artikel tentang program nasional Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dan implementasinya melalui TPAKD Se-Sumatera Utara di media cetak pada tanggal 25 Agustus 2020.
Selanjutnya, tanggal 27 dan 28 Aguatus 2020 dilanjutkan dengan penyelenggaraan Edukasi dan Sosialisasi Program KEJAR dan Simpanan Pelajar secara virtual kepada 100 pelajar SMP/Sederajat dari 12 Sekolah di Kota Tebing Tinggi, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tebing Tinggi, Bank Sumut dan Bank Mandiri, serta edukasi keuangan kepada 100 pelajar dari SMA Negeri 4 Medan dan SMA Santo Thomas 1 Medan, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provsu dan Pemerintah Kota Medan, BRI dan Bank Mestika Dharma.
Yusup Ansori selaku Kepala OJK Regional 5 Sumbagut dalam sambutannya menyampaikan tentang pentingnya pelaksanaan sosialisasi ini dalam rangka meningkatkan literasi keuangan guna menumbuhkan budaya menabung di kalangan pelajar.
Sesuai data OJK tahun 2019, mencatat rasio menabung terhadap PDB di Indonesia baru mencapai 30,78 persen, lebih rendah dibandingkan beberapa negara ASEAN.
“Salah satunya disebabkan rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia yang pada tahun 2019 baru sebesar 38,03 persen,”kata Yusup Ansori, Jum’at (28/08/2020).
Menurutnya, dengan jumlah pelajar di Indonesia 19,65 persen atau 52,5 juta jiwa sesuai data kependudukan tahun 2019, semakin besar persentase pelajar yang menabung di lembaga keuangan formal, akan memberikan potensi penghimpunan dana untuk pembangunan di berbagai sektor.
Dalam kesempatan itu, Pemprovsu dan Pemerintah Kabupaten/Kota setempat mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini sebab merupakan bagian program TPAKD.
Melalui acara ini diharapkan program Gerakan Indonesia Menabung dan KEJAR di Sumatera Utara dapat meningkatkan kecerdasan financial bagi pelajar melalui kebiasaan menabung sejak usia dini.(Siung)