seputar – Medan | Sebanyak 35 orang mengalami kecelakaan dan tewas selama periode Operasi Patuh Toba 2024, yakni sejak 15-28 Juli. Selama operasi itu, ada sekitar 18 ribu pengendara yang terkena tilang.
Berdasarkan data yang diterima detikSumut, ada sebanyak 34.956 teguran dan tilang yang dikeluarkan selama operasi itu. Rinciannya, 16.411 merupakan teguran, sedangkan 18.545 adalah pengendara yang terkena tilang. Data tilang itu terdiri dari tilang manual sebanyak 17.758, 647 etle statis dan etle mobile 140.
Jika dibandingkan dengan tahun 2023, data tersebut mengalami kenaikan. Pada tahun 2023, hanya ada 1.559 pengendara yang ditilang, sedangkan sanksi teguran sebanyak 19.048.
Lalu, untuk data kecelakaan pada Operasi Patuh Toba 2024 ini, ada 121 kecelakaan yang terjadi. Dari jumlah tersebut, ada 35 orang dilaporkan tewas, 54 mengalami luka berat dan 112 orang luka ringan.
Jumlah kecelakaan itu juga mengalami kenaikan jika dibanding tahun 2023. Pada tahun 2023, ada 50 kecelakaan yang terjadi. Dalam 50 kejadian itu, 16 orang dilaporkan tewas, 16 mengalami luka berat dan 77 luka ringan.
Dirlantas Polda Sumut Kombes Muji Ediyanto mengatakan mengubah budaya masyarakat yang melanggar itu tidak mudah. Namun, dia mengatakan pihaknya terus berupaya untuk menekan pelanggaran lewat operasi ini.
“Selama 14 hari, kita berupaya untuk mengendalikan perilaku pengguna jalan. Memang merubah budaya perilaku ini tidak mudah, tapi kita berusaha untuk kendalikan,” kata Muji, Selasa (30/7/2024).
Muji menyebut jumlah pengendara yang terkena tilang memang cukup banyak. Dia berharap tingkat kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas semakin meningkat.
“Penegakan hukum berupa tilang cukup banyak, di atas 10 ribu, tapi yang kita lihat adalah perilaku masyarakat kita semakin baik,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Polda Sumut dan polres jajaran menggelar Operasi Patuh Toba 2024 untuk menyisir pengendara-pengendara yang melanggar. Ada 10 jenis pelanggaran yang menjadi sasaran operasi ini.
Kapolda Sumut Komjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan operasi ini digelar selama 14 hari sejak 15-28 Juli 2024. Ada 1.407 personel yang dikerahkan untuk melakukan operasi ini.
“Mulai hari ini sampai 28 Juli dan operasi ini menyasar pada pelanggaran lalu lintas. Ada 10 jenis pelanggaran lalu lintas yang jadi prioritas kita. Personel yang kita libatkan dalam Operasi Patuh Toba 2024 ini 1.407 personel. Ini yang kita harapkan mereka turun ke lapangan,” kata Agung usai apel Operasi Patuh Toba 2024 di Polda Sumut, Senin (15/7).
Adapun 10 jenis pelanggaran yang menjadi sasaran pada Operasi Patuh Toba 2024 ini adalah:
1. Pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm SNI
2. Pengendara melawan arus
3. Pengemudi yang menggunakan ponsel saat berkendara
4. Pengendara yang mengemudi dalam pengaruh alkohol
5. Pengendara anak di bawah umur
6. Pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari satu orang
7. Kendaraan yang menggunakan knalpot brong
8. Pengendara yang menerobos traffic light
9. Pengendara yang melanggar marka dan rambu lalu lintas
10. Kendaraan logistik yang mengangkut barang secara berlebihan
(detik)