Jakarta – Sebanyak 10.000 karyawan Panasonic Holdings bakal terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Kebijakan ini diambil dalam rangka efesiensi dan profitablitisas jangka panjang yang dilakukan perusahaan.
Perusahaan elektronik asal Jepang melakukan PHK secara bertahap. Dari 10.000 pekerja yang kena PHK, 50 persen karyawan di Jepang dan sisanya karyawan di luar negeri.
Dikutip detikFinance dari Reuters, jumlah karyawan Panasonic secara keseluruhan saat ini sekitar 228.000.
Dalam pernyataannya Panasonic menyebut pemangkasan akan terjadi melalui konsolidasi operasional, penutupan bisnis tertentu, serta pensiun dini bagi sebagian karyawan di Jepang. Panasonic menyiapkan biaya restrukturisasi sebesar 130 miliar yen (sekitar US$ 896 juta).
Klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan Naik 100 %, Tembus 35 Ribu Orang
Meski begitu, Panasonic memproyeksikan kenaikan laba operasi sebesar 39% pada bisnis energi, dalam hal ini pembuatan baterai kendaraan listriknya tahun fiskal ini hingga 31 Maret 2026.
Proyeksi ini ditingkatkan menjadi 167 miliar yen. Hal ini dilakukan seiring dengan penilaiannya terhadap penjualan baterai dan sistem penyimpanan energi yang lebih tinggi.
Segmen bisnis energi yang membuat baterai untuk Tesla dan produsen mobil lainnya, meraup laba sebesar 120,2 miliar yen dalam tahun yang berakhir pada bulan Maret lalu. Angka ini lebih rendah dari perkiraannya sendiri sebesar 124 miliar yen.
Sementara itu, untuk bisnisnya secara keseluruhan, Panasonic memperkirakan penurunan laba operasi sebesar 13% untuk tahun bisnis ini menjadi 370 miliar yen. (detik)