seputar – Jakarta | Asintel Paspampres Kolonel Kav Herman Taryaman membantah anggotanya melakukan tindakan kekerasan dengan cara merampas spanduk yang dibentangkan oleh emak-emak di tengah kegiatan Presiden Joko Widodo meninjau harga di Pasar Gelugur Rantauprapat, Labuhanbatu, Jumat (15/3) lalu.
Herman menjelaskan Paspampres dalam kegiatan itu menggunakan baju resmi tactical lengan panjang warna biru untuk grup utama dan baju resmi tactical lengan pendek warna merah maroon untuk tim advance.
“Apabila kita perhatikan dalam video yang beredar di media sosial terkait adanya seseorang yang berbaju sipil warna merah lengan panjang merebut spanduk dari warga, kami yakinkan itu bukan anggota Paspampres,” kata Herman dalam keterangan tertulis, Senin (18/3).
Herman sekali lagi menegaskan dalam setiap pelaksanaan tugasnya, Paspampres memakai seragam resmi dilengkapi dengan tanda pengenal berupa PIN yang menempel di kerah baju.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan bahwa Paspampres sesuai tugas dan fungsinya yang telah diatur dalam Undang-undang Nomor 34 tahun 2004 tentang Pengamanan VVIP adalah melaksanakan tugas dengan cara pengamanan fisik jarak dekat terhadap VVIP.
“Kami sampaikan sekali lagi bahwa tugas Paspampres fokus terhadap pengamanan fisik jarak dekat terhadap VVIP,” ujarnya.
Sebelumnya, video memperlihatkan sosok emak-emak membentangkan poster bertuliskan ‘Kami Mau Sehat Tidak Dicemari PT PPSP’ viral di media sosial.
Aksi itu dilakukan perempuan berbaju biru muda di tengah ramainya kunjungan Jokowi di Pasar bersama sejumlah menteri yang kala itu berinteraksi dengan masyarakat.
Sejumlah warga yang berada di dekat emak-emak itu mempertanyakan mengapa spanduk tersebut dirampas dan mengancam akan membuat viral aksi tersebut. (CNN)