seputar – Jakarta I – PT Pegadaian (Persero) akan memperluas sasaran nasabah ke kelas atas atau orang kaya. Sebab, saat ini hampir semua orang tak terkecuali orang kaya juga mengalami kekeringan likuiditas akibat pandemi virus corona.
Orang kaya ini memiliki aset tapi tidak memiliki likuiditas. Peluang ini akan diambil Pegadaian untuk menambah jumlah nasabah. Saat ini saja jumlah nasabah Pegadaian naik 30% menjadi 13,8 juta dari 10 juta nasabah.
“Sekarang banyak ini nampaknya kaya, nampaknya berduit tapi kekeringan likuiditas alias tidak ada uang,” kata Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto dalam telekonferensi, Jakarta, Rabu (17/6/2020).
Dengan adanya pandemi virus corona, kata Kuswiyoto masyarakat yang biasanya tidak pernah menyentuh Pegadaian, saat ini berbondong ke Pegadaian untuk menggadaikan aset.
Pihaknya pun akan menyiapkan tenaga-tenaga untuk menjemput bola nasabah kaya yang ingin menggadaikan asetnya. Sebab, orang kaya malu melakukan gadai.
“Orang kaya punya aset tapi tidak punya uang. Kita yang akan jemput bola,” katanya.
Pegadaian mempunyai syarat dalam menjemput nasabah kaya ini yakni dengan pinjaman Rp50 juta.
“Minimal Rp50 juta kita samperin,” ujarnya.
Sementara itu, bisnis Pegadaian kata Kuswiyoto selama pandemi virus corona tidaklah mulus. Sebab secara frekuensi transaksi gadai turun 1% dan rekening gadai turun 3%.
“Jadi tren-nya abis dia gadai barang. Terus ketika harga emas naik, dia tebus barangnya kemudian dijual lagi karena ada sisa kelebihan harga barang,” katanya.(OKZ)
Foto : Ilustrasi (Istimewa)