seputar-Medan | Para pejabat dan staf di lingkungan Pemprov Sumut mengikuti pengajian bersama Penjabat (Pj) Gubernur Agus Fatoni, di Rumah Jabatan Gubsu, Jalan Sudirman, No 41, Medan, Kamis (01/08/2024) malam. Pengajian tersebut dilaksanakan Biro Kesra Setdaprov Sumut.
Dari Disdik Sumut hadir Kabid Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dr H Suhendri MA dan Kabid Pembinaan dan Ketenagaan Drs Yeddi Efendi Sipayung, serta beberapa staf di antaranya Mariono, Amir Husin Lubis, Indra Ginting, dan Meliana Fauza.
Pengajian yang juga mengundang puluhan anak yatim dan anak Rumah Tahfiz Khoirul Ummah Jalan Karya Wisata Ujung Medan itu diawali dengan Khatam Alquran dan Salat Magrib berjemaah.
Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Yasin, Taushiyah oleh Ustaz Prof Dr Ansari Yamamah, Salat Isya berjemaah, pemberian tali asih kepada anak yatim dan anak tahfiz, makan malam, dan diakhiri dengan ramah tamah.
Dalam taushiyahnya, Prof Ansari Yamamah mengatakan, kebanyakan bagi orang-orang bahwa ketika berbicara Islam, maka fokus dan pikirannya adalah bagaimana supaya banyak sembahyang, rajin salat, banyak puasa, banyak mengaji, banyak membaca Alquran.
Padahal kata Prof Ansrari, Islam bukan hanya mengurusi persoalan-persoalan akhirat, tetapi juga mengurusi persoalan-persoalan duniawi, dengan menjadi Alquran sebagai petunjuk.
“Petunjuk Alquran ini ada dua bentuk. Pertama adalah Alquran sebagai petunjuk ‘hudallil muttaqin’ petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa dan yang kedua adalah ‘hudalinnas’ petunjuk bagi umat manusia. Artinya ‘hudallil muttaqin’ itu lebih kepada petunjuk-petunjuk bagaimana cara untuk mencapai derajat seorang yang bertakwa. Sedangkan ‘hudalinnas’ itu adalah petunjuk-petunjuk peradaban,” ujar Guru Besar UINSU Medan itu.
Masih kata Prof Ansari, membaca Alquran memang sangat bagus. Tetapi satu persoalan yang menurutnya sampai hari ini dihadapi oleh umat Islam. Yakni masih banyak umat Islam yang belum bisa dan paham membaca Alquran.
Ia pun menekankan alangkah baiknya umat Islam setiap membaca Alquran juga harus mengerti terjemahannya, sehingga dengan begitu mampu mengaplikasikan Alquran dalam kehidupan sehari-hari.
“Alquran itu sesungguhnya mengajarkan kepada kita bagaimana kita membangun peradaban terutama dari pendidikan, karena kita memang orang pendidikan. Makanya ayat Alquran yang pertama itu diturunkan Iqra ikrar bacalah. Dengan menggelar pengajian seperti ini, kita sudah memulai untuk mau dan gemar membaca Alquran. Semoga ini membawa pencerahan dan kemajuan bagi kita berhadir dan masyarakat, bagi umat, bagi anak-anak yatim, dan lain sebagainya,” tutup Prof Ansari. (RIL)