seputar – Jakarta | Pusat perbelanjaan, The Grand Eastlakes yang berlokasi di Sydney, Australia telah diakuisisi dan dikelola oleh pengusaha asal Indonesia, Iwan Sunito, One Global Centre. Nilai akuisisi ini adalah sebesar Rp 218 miliar.
Sebelumnya, mal ini merupakan properti yang dimiliki Crown Group, sebuah perusahaan properti yang dimiliki Iwan Sunito dan Paul Sathi sebelum pecah kongsi.
Setelah kepemilikan The Grand Eastlakes beralih sepenuhnya ke entitas One Global Capital, properti ini akan di-rebranding dengan nama baru: One Global Centre.
CEO dan Komisaris One Global Capital, Iwan Sunito menyatakan sangat puas dengan akuisisi ini. Menurutnya, The Grand Eastlakes akan mampu menumbuhkan aset ritel serta memperkuat pendapatan berulang (recurring income) One Global Capital agar sejalan dengan visi go public perusahaan pada tahun 2031.
“Hal yang paling saya sukai dari properti ini adalah nilai sewanya yang tinggi. Bila semua area ritel tersewa, maka hasilnya setara dengan 10% dari harga akuisisi,” ungkap pria kelahiran Surabaya seperti yang dikutip dari pernyataan tertulis pada Senin (7/10/2024).
The Grand Eastlakes telah resmi dibuka pada Juli 2021. Di dalamnya terdapat ruang ritel seluas 3.100 meter persegi yang dilengkapi dengan 130 lot parkir mobil.
Shopping center ini terdiri dari 16 gerai ritel, termasuk ALDI dengan format lebih besar, Metro Wool-worths, dan sejumlah toko khusus, seperti Pattison Pattiserie, Wholelife Pharmacy, Australia Post and Newsagency, Ausome Nails, Akira Sushi, Hatch Espresso, SP mobile, dan Val Morgan Retail.
“The Grand Eastlakes adalah aset ritel pertama yang kami beli dari Crown Group pasca pengalihan hotel Skye Suites Green Square senilai Rp 1,059 triliun ke One Global Resorts,” terangnya.
Bersamaan dengan akuisisi The Grand Eastlakes, perusahaan ini juga meluncurkan One Global Capital Fund Management Paltform.
One Global Capital berhasil mendapatkan lisensi wholesales pada Kuartal IV 2024, sehingga mengizinkan One Global Capital untuk menawarkan produk investasi kepada sekelompok investor terpilih yang dianggap memilik visi dan misi yang sama dengan perusahaan.
“Ini bukan penawaran publik kepada investor ritel, melainkan ditujukan kepada investor yang sudah mengenal kami selama beberapa dekade atau teman dekat yang tertarik untuk berinvestasi secara signifikan dalam portofolio properti mereka,” jelas Iwan.
“Awalnya kami hanya menawarkan 10% saham One Global Retail, di mana 90% saham dimiliki oleh One Global Capital. Namun permintaan melonjak tajam, sehingga memaksa kami untuk melepaskan 10% saham tambahan. Dengan demikian, saat ini One Global Capital memegang 80% saham,” lanjutnya.
Menurut Iwan Sunito, faktor utama yang membuat teman-teman dan koleganya tertarik bergabung adalah akses ke aset investasi di tingkat wholesale yang dibeli dengan harga dan return yang sangat menarik.
“Sementara, faktor lain adalah visi ‘mentorship’ yang kami miliki. Kami tekankan kepada para investor, bahwa kami tidak mencari passive investor, tetapi ingin semua investor bersama-sama membangun komunitas properti global untuk belajar dan tumbuh bersama,” ungkap Iwan Sunito. (detik)