Binjai – Hampir di seluruh penjuru Kota Binjai dipenuhi dengan tumpukan sampah yang tampak menggunung dan berserak karena belum diangkut, Selasa (4/3/2025) pagi.
Pemandangan tak biasa itu merupakan buntut dari aksi mogok massal para petugas kebersihan atau petugas angkutan sampah yang kesal karena sudah dua bulan belum gajian.
Sejak pagi hingga siang ini, tumpukan sampah di sepanjang jalan terlihat belum juga kunjung dibersihkan. Aroma tak sedap dari tumpukan sampah membuat warga menjadi tak nyaman.
Kondisi itu sangat berdampak kepada para penjual takjil (menu berbuka puasa) yang biasa berjualan di pinggir jalan. Mereka kesulitan berjualan kalau tumpukan sampah tersebut tidak juga dibersihkan.
Sementara itu, para petugas angkutan sampah yang melakukan aksi mogok massal mengaku kecewa karena sudah dua bulan ini mereka belum juga gajian. Terhitung sejak Januari hingga Februari tahun 2025 dengan nilai gaji Rp1,5 juta per bulan.
“Cemana kami mau kerja, uang minyak aja kami gak dikasi. Jadi pake apa kami isi montornya, apa bisa pake air,” ujar salah seorang petugas kebersihan yang namanya minta tidak disebutkan dengan nada terdengar ketus.
Sebelumnya, para petugas tersebut mengaku dijanjikan akan diberikan gaji paling lambat sebelum memasuki bulan puasa atau Ramadan. Namun kenyataannya sampai hari ini, gaji meteka tidak juga kunjung diberikan.
“Makanya itu kami sepakat untuk melakukan mogok kerja sampai gaji kami diberikan,” katanya.
Plt Kadis DLH Binjai, Chairin Simanjuntak yang datang menemui para pengunjuk rasa memohon agar petugas angkutan sampah tersebut dapat kembali bekerja.
“Hari ini gaji seluruh tenaga Non ASN akan segera diproses selama dua bulan yakni Januari dan Februari. Untuk administrasinya sedang dipersiapkan hari ini,” kata Chairin di depan pengunjuk rasa. (mistar)