seputar-Medan | Pasca-peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Bara, Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) dan seluruh jajaran kepolisian di wilayah hukumnya meningkatkan kewaspadaan markas dan personel.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan seluruh jajaran kepolisian agar meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan dengan melakukan barier system.
“Jadi, setiap anggota harus ada pendamping anggota lainnya dalam setiap kegiatan dan itu sudah berjalan. Kemudian setiap masyarakat yang datang harus diperiksa dengan ketat,” ucapnya.
Menurut dia selama ini Standard Operasional Procedure (SOP) pengamanan markas komando (Mako) baik di Polda Sumut, Polres, dan Polsek jajaran telah berjalan sesuai dengan aturan.
“Sudah berjalan sesuai dengan aturan yang ada di kepolisian,” sebutnya.
Kendati begitu pihaknya tidak ada melakukan pengamanan khusus. “Tidak ada pengamanan khusus (seperti penurunan Gegana Brimob tidak ada). Tetapi peningkatan kewaspadaan di setiap maskas, personel itu diingatkan terus,” jawabnya.
Diketahui, ledakan bom bunuh diri terjadi di Mako Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, pagi tadi sekitar pukul 08.30 WIB.
Aksi ini dilakukan di depan pintu Mako Polsek Astana Anyar saat personel kepolisian sedang apel pagi. Dikabarkan sejumlah anggota kepolisian mengalami luka-luka dan pelaku bom bunuh diri meninggal dunia. (gus/red)