seputar – Jakarta | Presiden Prancis Emmanuel Macron keberatan dengan proposal aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang berencana membuka kantor di Tokyo, Jepang. Ia menyebut aliansi keamanan transatlantik harus tetap fokus di wilayah sendiri.
Berbicara dalam sebuah konferensi pekan lalu, Macron mengatakan NATO tidak boleh memperluas jangkauannya di luar Atlantik Utara. Ia menyuarakan keprihatinan tentang hilangnya fokus aliansi tersebut.
“Jika kami mendorong NATO untuk memperbesar spektrum dan geografi, kami akan membuat kesalahan besar,” katanya, seperti dilaporkan Financial Times, dikutip Selasa (6/6/2023).
Seorang pejabat Prancis juga mengatakan negaranya yakin piagam NATO mengharuskan aliansi membatasi jangkauan geografisnya ke “Atlantik Utara”.
Pejabat itu menilai hal tersebut dapat merusak hubungan Eropa dengan Tiongkok sehubungan dengan perang di Ukraina, khususnya dalam hal meminta Beijing untuk tidak memasok senjata ke Rusia.
Salah satu orang yang mengetahui perdebatan di dalam NATO mengatakan Prancis enggan mendukung apapun yang berkontribusi pada ketegangan NATO-Tiongkok.
Menurut delapan orang yang mengetahui situasi tersebut, penolakan dari Prancis telah memperrumit diskusi dalam NATO selama berbulan-bulan untuk membangun pos terdepan pertama aliansi tersebut di kawasan Indo-Pasifik.
Adapun, dorongan untuk membuka kantor di Tokyo datang saat AS dan Jepang mendesak Eropa untuk lebih terlibat dalam masalah keamanan Asia, terutama karena meningkatnya kekhawatiran tentang kemungkinan tindakan militer Tiongkok terhadap Taiwan.
Keputusan tersebut bertepatan dengan Beijing yang mengecam upaya AS untuk menciptakan apa yang digambarkannya sebagai koalisi anti-Tiongkok di Indo-Pasifik, yang disamakan dengan “NATO Asia”.
Perlawanan Macron datang dua bulan setelah dia membuat marah AS dan sekutu lainnya dengan menyarankan bahwa Eropa harus menjauhkan diri dari ketegangan AS-Tiongkok atas Taiwan.
Pemerintah Jepang sendiri tidak berkomentar. Namun, seorang pejabat Jepang mengatakan Tokyo ingin memperkuat hubungan dengan aliansi tersebut.
Jepang dan NATO telah membahas pembukaan kantor Tokyo sejak perdana menteri saat itu Shinzo Abe mengunjungi markas NATO pada 2007.
Perdana Menteri Fumio Kishida, yang tahun lalu menjadi pemimpin Jepang pertama yang menghadiri KTT NATO, akan bergabung dengan pertemuan mendatang di Lithuania pada Juli mendatang.
NATO memiliki lebih dari selusin kantor penghubung atau delegasi di seluruh dunia, di negara-negara seperti Ukraina dan Moldova. Sebagian besar berukuran kecil dan dirancang untuk membantu kontak dengan pemerintah dan militer negara tuan rumah. (CNBC)