Jakarta – Sebuah perusahaan produsen sake asal Jepang punya cara unik memilih tempat produksinya. Perusahaan itu memilih luar angkasa sebagai lokasi pemeraman dan sakenya dijual hingga Rp 10 miliar per botol.
Jepang memiliki alkohol tradisional yang tak kalah populer dengan minuman beralkohol di Eropa. Nama minuman tersebut disebut dengan sake. Minuman menyegarkan ini dibuat dari hasil fermentasi beras dengan beberapa bahan tertentu.
Beda dengan wine atau beer, tahap fermentasi sake prosesnya lebih kompleks. Ada proses pemecahan pati menjadi glukosa dengan koji, kemudian dilanjut dengan bantuan ragi untuk memfermentasinya menjadi alkohol.
Cara tradisional pembuatan sake saja sudah cukup rumit untuk dilakukan. Tetapi ada sebuah perusahaan produsen sake yang seluruh tahapan fermentasinya dengan cara yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
Dilaporkan oleh People (18/12), Asahi Shuzo yang merupakan produsen sake bernama Dassai sedang merencanakan eksperimen yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Rencananya bahan-bahan pembuat sake seperti nasi Yamada Nishiki, jamur koji, ragi, dan air akan diluncurkan ke luar angkasa dari bumi.
Percobaan ini akan dilakukan pada semester kedua 2025 dengan melibatkan perizinan dan bantuan International Space Station (ISS). Tujuannya ialah untuk membuat dan memeram sake di luar angkasa tanpa pengaruh gravitasi.
Nantinya produk yang telah selesai difermentasi akan dikemas dengan ukuran 100 mililiter per botol. Rencananya nama untuk sake ini ialah Dassai MOON-Space Brew.
Penamaan itu guna menonjolkan identitas keunikan proses fermentasinya yang dilakukan di luar angkasa.
Untuk harga sebotol sakenya, direncanakan sekitar 100 juta Yen atau setara dengan Rp 10,3 miliar. Sake ini dinobatkan sebagai sake termahal dari Asahi Shuzo setelah produk sake terbatas yang harganya dijual Rp 9,7 juta per botol. (detikfood)