Jakarta – Fenomena hujan meteor Taurid selatan akan mengalami puncaknya malam ini, Selasa (5/11). Simak jadwalnya. Hujan meteor Taurid selatan aktif pada 10 September hingga 20 November. Pada puncaknya, fenomena ini bakal memperlihatkan 10 meteor per jam.
Kendati begitu, ada perdebatan mengenai jadwal puncak hujan meteor ini. Beberapa sumber menyebut puncak hujan meteor Taurid selatan terjadi pada 10 Oktober, namun sebagian sumber lain menyebut akan terjadi pada 5 November.
Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap puncak hujan meteor ini bakal terjadi pada 4-5 November.
Hujan Meteor Taurid Selatan berasal dari sisa debu komet Encke yang mengorbit pada matahari dengan periode 3,3 tahun sebagaimana asteroid 2004 TG10 yang merupakan objek induk hujam meteor Taurid Utara.
Pemisahan hujan meteor Taurid menjadi Taurid Utara dan Selatan disebabkan oleh perturbasi atau perubahan interaksi gravitasi khususnya pada planet Jupiter.
Menurut NASA, Meteor Taurid Selatan sering dikenal karena bentuknya menyerupai bola api yang berukuran lebih dari 1 meter yang bersinar sangat terang.
Meskipun terlihat oleh mata telanjang pada malam hari, Anda tidak perlu khawatir penampakan meteor Taurid Selatan itu akan terhalang cahaya bulan sebab akan ada bulan baru pada Kamis malam, sehingga langit akan lebih gelap dari biasanya.
Peneliti Pusat Riset Antariksa ORPA BRIN Farahhati Mumtahana mengatakan untuk berburu meteor, pengamat di Bumi perlu memerhatikan iluminasi Bulan, puncak kejadian, serta rasi bintang di dekat radian.
Mengamati hujan meteor dapat dilakukan dengan cara mencari tempat yang gelap dan berpandangan luas atau tidak ada bangunan tinggi yang menghalangi, seperti pegunungan atau pantai.
“Bisa juga dengan memakai tenda jadi sambil camping atau menyiapkan tempat duduk/sofa karena menunggu bisa lama sekali. Dan ketika sekali keluar bisa sangat banyak, tetapi jeda juga sangat lama,” jelas Farahhati. (CNN)