Medan – Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Al Jalaliyah Sumut akan mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadan pada 1 Maret 2025. Keputusan ini ditetapkan dari Tuan Guru pada tarekat tersebut.
“Tahun ini, Naqsabandiyah untuk awal Ramadan berlangsung pada 1 Maret 2025, itu sudah mulai puasa pertama,” ungkap Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Syekh Muda Markum, Selasa (25/2/2025).
Sementara itu, Markum juga menyebutkan bahwa jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumut akan mulai melaksanakan Salat Tarawih pada Jumat (28/2) malam mendatang.
“Malam Sabtu (Jumat malam) kita sudah mulai tarawih,” ujarnya.
Lebih lanjut, Markum juga menyebutkan bahwa Tarekat Naqsabandiyah di Sumut juga turut melaksanakan tradisi punggahan. Tradisi tersebut akan berlangsung pada hari Jumat, atau sehari sebelum puasa.
“Biasanya kita melakukan punggahan, ada yang sebagian melaksanakan di Suluh, sebagian juga ada di Majelis. Dilaksanakan pada hari Jumat seperti makan besarnya, biasanya seperti itu,” jelasnya.
Puasa Pertama 27 Februari
Sementara itu, jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) akan memulai ibadah puasa Ramadhan 1446 Hijriah pada 27 Februari 2025 mendatang. Pelaksanaan puasa tahun ini lebih dulu dari jadwal yang akan ditetapkan pemerintah.
Pengurus sekaligus Imam Surau Baru, Zahar, menyebutkan bahwa penentuan awal puasa Tarekat Naqsabandiyah sudah ditetapkan dua bulan sebelumnya. Penetapan ini berdasarkan musyawarah yang melibatkan tokoh-tokoh ulama Naqsabandiyah.
“Kami mulai puasa pada Kamis ini. Sementara pada Rabu malam, kami akan melaksanakan salat tarawih perdana di Surau Baru,” kata Zahar, Selasa (25/2/2025).
Surau Baru sendiri merupakan salah satu basis utama jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang. Surau ini didirikan oleh Syekh Muhammad Thaib pada tahun 1910 dan merupakan surau tertua milik jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang.
Letak surau tersebut berada di Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang.
Zahar menjelaskan, keputusan awal puasa ini didapatkan setelah tokoh ulama Naqsabandiyah berkumpul dan melakukan musyawarah untuk menentukan awal Ramadhan melalui metode hisab, rukyah, dalil, ijma, dan qiyas. Melalui proses tersebut, disepakati bahwa awal puasa Ramadhan 2025/1446 Hijriah jatuh pada Kamis (27/2/2025).
“Penentuan puasa ini dilakukan setelah musyawarah bersama para tokoh ulama Naqsabandiyah, menggunakan metode hisab, ru’yah, dalil, ijma, dan qiyas. Hasil musyawarah memutuskan bahwa puasa dimulai pada hari Kamis,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Zahar menambahkan bahwa masyarakat Naqsabandiyah tahun ini akan berpuasa selama 30 hari penuh. Sama seperti pelaksanaan puasa pada tahun-tahun sebelumnya.
“Puasa tahun ini akan berlangsung selama 30 hari, seperti sebelumnya,” jelasnya.
Meski Jemaah Tarekat Naqsabandiyah melaksanakan puasa lebih awal dibandingkan dengan umat Islam lainnya, Zahar menyatakan bahwa hal tersebut sudah menjadi tradisi lama dan menjadi keyakinan para jemaah Naqsabandiyah di Padang.
“Memang kita puasa lebih awal. Tetapi tidak ada masalah, karena ini sudah menjadi keyakinan kami selama ini,” ujarnya.
Zahar juga menyebut bahwa selain di Padang, jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Kabupaten Solok dan Pesisir Selatan juga akan memulai puasa pada 27 Februari 2025.
“Selain di Padang, masyarakat Naqsabandiyah di Kabupaten Solok dan Pesisir Selatan juga akan mulai berpuasa pada hari Kamis,” tutupnya.
Sementara itu, pemerintah Indonesia baru akan melaksanakan pemantauan hilal atau rukyatulhilal untuk menentukan awal Ramadhan 1446 Hijriah pada 28 Februari 2025. Sedangkan PP Muhammadiyah telah menetapkan bahwa puasa Ramadhan 1446 H/2025 M dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Dengan demikian, pelaksanaan puasa oleh Tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang lebih awal dibandingkan dengan pemerintah maupun Muhammadiyah. Hal ini juga berarti masyarakat Naqsabandiyah di Kota Padang dipastikan akan merayakan Idul Fitri lebih awal dibandingkan umat Islam lainnya di Indonesia. (detik)